Hadis Tidur Saat Puasa itu Ibadah Ternyata Hadis Palsu, Benarkah? Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

8 April 2022, 18:33 WIB
Ustadz Adi Hidayat /

PORTAL SULUT - Seperti yang kita ketahui, banyak orang yang meyakini bahwa tidurnya orang puasa itu ibadah.

Keyakinan ini sudah turun menurun dari sejak dulu kala, ada yang menyebut maka ibadah itu datang dari hadis Nabi Muhammad SAW.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, hadis yang menyebut tidur saat puasa merupakan ibadah adalah hadis palsu.

Baca Juga: Benarkah Meninggal Hari Selasa dan Jumat itu Golongan Orang Mulia? Berikut Penjelasan Mbah Moen

Seperti yang dilansir PortalSulut.com melalui kanal Youtube Shirathal Mustaqim, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang hal tersebut.

Dalam ceramahnya tersebut, Ustadz Adi Hidayat awalnya membacakan pertanyaan dari seorang jamaah yang menanyakan soal hadis tersebut.

“Hadis yang menyebutkan tidurnya orang puasa adalah ibadah termasuk hadis sahih?" tanya seorang jamaah ke Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat dengan tegas menyatakan hadis tersebut tidak sahih dan palsu. Bahkan, menurutnya hadis itu sangat palsu.

“Banyak orang malas pakai alasan hadis tersebut. Kami sampaikan dan kami tegaskan bahwa hadis yang dimaksud itu palsu. Bukan hadis sahih, tapi hadis palsu. Bahkan, bukan cuma palsu, tapi palsu banget," tegas Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Ternyata Ada Metode Khusus Pulihkan Tenaga dengan Air Kelapa Selepas Berpuasa, Simak Penjelasannya Berikut

Ia memaparkan secara detail terkait hadis tersebut, menurut Ustadz Adi Hidayat, hadis itu bermasalah mulai riwayat perawinya hingga maknanya yang bertentangan dengan semangat Ramadhan.

"Yang pertama, riwayatnya bermasalah dan yang kedua bertentangan dengan spirit Ramadhan.

Nabi meminta kita untuk meningkatkan ibadah, lalu Anda mengambil alasan untuk keluar dari semangat itu," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat juga menyinggung soal tulisan Syekh Mustafa Abdul Aziz Ath Tholabulusi soal kewajiban berpuasa bagi umat muslim.

"Coba Anda bayangkan, Syekh Mustafa Abdul Aziz Ath Tholabulusi menulis kitab Ash Shiyam, di halaman ke-13 di paragaraf yang ke-3 di baris ke-2 sampai dengan ke-3"

Beliau sampaikan bahwa ayat pertama puasa itu ketika mewajibkan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Itu turun di hari Senin, tanggal ke-2 Sya'ban tahun ke-2 Hijriyah," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Segera Pelihara! 7 Hewan Tolak Bala dan Penangkal Sial Menurut Pakar Primbon Jawa Mbah Yadi Pati

Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat kembali menegaskan bahwa hadis yang menyebut tidurnya orang puasa adalah ibadah hanya merupakan alasan bagi segelintir orang untuk menghindari ibadah di bulan Ramadhan.

"Maka tiba-tiba muncul orang-orang belakangan, sahabat (Nabi) bukan, tabiin bukan, tidak dekat dengan Allah, pahala belum banyak, belum ada jaminan surga, lantas anda ingin menghindari, Nabi mengatakan tingkatkan ibadah, anda (malah) menghindari ibadah dengan alasan tidur. Maka bagaimana anda katakan itu hadis? Mustahil!," kata Ustadz Adi Hidayat.

Terkaitn dengan hal tersebut, demi meningkatkan nilah ibadah, maka selama bulan Ramadhan. perbanyaklah amal sholeh dan beribadah karena Allah SWT. Tutup Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler