PORTAL SULUT – Seseorang bertanya soal buka puasa di awal waktu kepada Buya Yahya.
Merespons hal tersebut, Buya Yahya pun memberi penjelasan supaya kita tidak kurang ajar kepada Allah.
Kata Buya Yahya, kita mesti membedakan antara orang yang memperhitungkan waktu dan tak memperhitungkan waktu.
Baca Juga: Gus Baha Bocorkan Kunci Menghapus Semua Dosa Kecil Maupun Besar, Apa Itu?
Jangan sampai ketika berbuka puasa, kita didasarkan oleh dugaan yang tak berdasar.
Lantas bagaimanakah hukum sesungguhnya buka puasa kalau kita ternyata berbuka di awal waktu?
Yuk simak artikel ini sampai selesai agar tidak mendapat jawaban yang setengah-setengah.
Ujar Buya Yahya, puasa seseorang disebut tidak sah ketika ia berbuka tanpa menduga apakah waktu Maghrib sudah tiba.
“Jika ada orang mau berbuka tanpa menduga Magrib sudah masuk maka, maka gak sah puasanya,” tuturnya.
Dalam ceramah Buya Yahya tersebut, orang yang masa bodoh dengan waktu berbuka puasa adalah orang kurang ajar.
“Maghrib belum? Gak tahu, (langsung makan). Gak boleh. Dan dosa, dia kurang ajar kepada Allah,” ujar Buya Yahya dengan tegas.
Namun ada juga orang yang menduga dan memperkirakan kapan waktu Magrib tiba.
Nah, perhitungan seperti ini yang harus dilakukan kata Buya Yahya ketika kita tidak punya petunjuk waktu sama sekali.
“Langit mendung, listrik mati, jamnya hilang. Waduh. Bingung dia. Harus menduga dan mengira-ngira,” contoh Buya Yahya.
Memang banyak contoh kasus di mana kita tidak tahu kapan waktu berbuka karena keterbatasan yang ada.
Kata Buya Yahya, kita boleh mengira-ngira waktu berbuka puasa dengan memperhatikan perilaku ayam.
Sebab ayam sebenarnya punya alarm biologis sebagai tanda-tanda waktu tertentu.
Dengan perhitungan seperti itu, kita boleh berbuka dan itu tidak berdosa.
Kendati selesai makan barulah terdengar adzan Maghrib, kita tetap tidak terkena dosa.
Memang puasa kita batal, tapi kita tidak berdosa karena telah mengira-mengira soal waktu berbuka puasa.
Demikianlah penjelasan Buya Yahya mengenai buka puasa di awal waktu.
Wallahualam.***