Inilah Tips Cara Mengelola Emosi Agar Tidak Merugikan Orang Lain Menurut Gus Baha

30 Maret 2022, 18:25 WIB
Gus Baha /NU Online/

PORTAL SULUT - KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memberikan tips cara mengelola emosi agar tidak merugikan orang lain.

Bagi Gus Baha, jangan sampai keburukan dan kesumpekkan seseorang mengganggu orang  lain. Pesan ini disampaikannya saat ngaji bersama smart santri Banyuwangi, Rabu 22 Juni 2021.

Acara ini diikuti oleh santri, warga, hingga ASN dan digelar secara virtual, disiarkan langsung melalui YouTube Kabupaten Banyuwangi. Ikut hadir serta Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani R.

Baca Juga: Akhir Dunia! Kenali Jika Tanda Ini Sudah Terjadi, UAS: Siap-Siap Maka Kiamat Akan Segera Terjadi

"Islam menyarankan uzlah (menyepi) saat penat, bawaan emosi, sebaiknya jangan jalan-jalan di lingkungan manusia. Karena ajaran Islam itu harus tersenyum, atau wajahnya ceria," jelas Gus Baha. 

Dalam keterangan Gus Baha, ia mengutip dari kitab yang sangat otoritatif yaitu Kitab Shohih Muslim. Kitab ini menjadi pegangan Ulama seluruh dunia dan ulama Ahlussunah wal Jamaah. Masuk dalam kitab enam dari hadis yang utama. 

Lebih spesifik, Gus Baha mengutip dari bab Iman dengan judul Bayani kauni iman Billah, afdolul iman. "Di sana, ada pesan Nabi, kamu dalam ber-Islam cukup menjaga supaya kejelekan kamu tidak punya dampak kepada orang lain. Kejelekan di sini bisa bermaksud seperti kriminal, pidana merugikan orang atau kegiatan tidak kriminal tapi bisa merugikan orang lain," ujarnya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Berikan 1 Bacaan Doa Penghapus Dosa, Baca Ketika Terbangun

Gus Baha menjelaskan, alasannya berpendapat menggunakan langsung kitab Bukhari agar subyektifitasnya tidak terlalu tinggi.

Selain itu, ia ingin mewariskan kepada masyarakat adalah pesan Nabi. Khawatirnya kalau tidak pakai kitab hadist, yang ia sampaikan pikiran pribadi. Terkadang pikiran tersebut tidak mewakili Islam.

"Saya ngaji pakai kitab agar yang disampaikan bukan atas dasar keinginan sendiri. Namun, menyampaikan ilmu Allah, agama Allah," tegas tokoh agama asal Rembang ini.

Baca Juga: Amalkan Doa ini Pagi dan Petang Hari, Dijamin Terhindar Dari Gangguan Mahluk Halus Kata Ustadz Abdul Somad

Ringkasnya, kata Baha, kaidah dalam Islam itu jika tidak berbuat baik, maka potensi keburukan kita jangan menimpa orang lain. Kaidah sederhana ini perlu diterapkan agar tidak timbul kerusakan.

Gus Baha mencontohkan, saat mengalami sumpek atau galau kita tidak perlu main ke teman atau menemui seseorang yang sedang kerja, cari nafkah, ngaji dan menyebabkan dia dimarahi. Itu tidak boleh. Karena keburukan kita punya akibat pada orang lain.

Dilanjutkannya, ada saat ketika seorang itu ketemu orang hawanya ingin ngomong tidak enak dan emosional. Ini baiknya uzlah saja. Mengurung diri di kamar, atau isolasi sendiri. Ini kearifan Rasulullah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Ikhlas dan Ridha Terhadap Ketentuan Allah SWT ? Ini Jawaban Ustadz Hanan Attaki

"Namun, karena sedang ada masalah keluarga dan memikirkan kredit atau utang. Sehingga bawaannya emosi, jika dalam keadaan begini maka baiknya menutup diri atau uzlah. Kata Rasulullah, di zaman akhir salah satu kebaikan itu yaitu meninggalkan manusia agar tidak terkena keburukan kamu," imbuh Gus Baha.

Dikatakan Gus Baha, Rasulullah juga berpesan pada hakim jangan memberikan keputusan saat emosi amarahnya sedang memuncak. Karena logikanya tidak terkontrol. Ini bahaya sekali. 

"Begitu juga jangan kasih keputusan saat dalam keadaan sibuk banget, laper banget, dan kenyang banget. Ini berlaku untuk pejabat, kiai dan tokoh masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Imam Salah Baca Surah Pendek Dalam Sholat Apakah Menimbulkan Dosa Untuk Makmum? Ini Penjelasan Buya Yahya

"Seseorang itu tidak boleh merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain. Ini amal ibadah yang sudah mulai ditinggal kan," tutup Gus Baha.***

 

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler