Bolehkah Sholat Tahajud Dilakukan Setelah Sholat Witir Saat Bulan Ramadhan?, Begini Kata Ustadz Adi Hidayat

29 Maret 2022, 12:33 WIB
Ustadz Adi Hidayat – Penjelasan mengenai shalat sunnah setelah sholat witir sering dilakukan di bulan puasa /

PORTAL SULUT - Bulan Ramadhan merupakan bulan pahala dan bulan pengampunan yang ditunggu umat muslim seluruh dunia.

Agar bisa mendapatkan berkah dari bulan Ramadhan, kaum muslim meningkatkan ibadah kepada Allah, termasuk dengan cara memperbanyak sholat sunnah, dan tetap menjalankan sholat fardhu.

Namun masih ada kebingungan di kalangan masyarakat tentang sholat sunnah setelah sholat witir yang dilakukan setelah sholat tarawih.

Baca Juga: Bulan Puasa Bukan Bulan Banyak Makan, Kata dr Zaidul Akbar, Inilah Makanan Nabi Saat Berpuasa

Hal ini ditanyakan salah satu jamaah pada tausiyah Ustadz Adi Hidayat, yang dikutip dari dari Youtube Mentari Senja TV dan Sebuah buku berjudul Umat Bertanya Ustadz Adi Hidayat Menjawab, penerbit Hikam Pustaka.

"Bolehkah pada malam hari melaksanakan sholat-sholat sunnah yang lain, yang sebelumnya saat tarawih sudah melaksanakan sholat witir?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dengan memadukan hadist-hadistnya. Hadits yang pertama "tidak ada dua salat witir dalam satu malam,” dan kedua "Sholat witir sebagai penutup semua shalat sunnah,”

Baca Juga: 3 Keyakinan Dalam Ruqyah yang Tidak Bisa Mencium Bau Surga? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Ustadz Adi Hidayat menceritakan, keterangan ini jadi Shahih Muslim dan Sunan Abu Dawud yaitu ketika Nabi sholat dan ditutup dengan sholat witir, lalu beliau menduga fajar telah muncul seketika itulah beliau melihat keluar, ternyata fajar belum muncul. Maka beliau menunaikan sholat dua rakaat lagi, padahal beliau sudah menutup sholat sunnah malam itu dengan shalat witir.

"Begitu beliau selesai sholat dua rakaat, maka bilal mengumandangkan Adzan Subuh,"

Maka di sini Imam Ahmad bin Hanbal mengambil kesimpulan bahwa boleh melaksanakan sholat tahajud atau sholat sunnah lainnya, setelah melaksanakan sholat witir tanpa harus mengulang witirnya.

"Karena pada peristiwa itu Nabi tidak melakukan sholat witir lagi,” tutur Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membedakan Bisikan Hati, Bisikan Setan dan Bisikan Malaikat? Begini Kata Ustadz Abdul Somad

Lanjut Ustadz, sedangkan pendapat golongan Syafi'iyah memperbolehkan sholat tahajud lagi dan ditutup dengan sholat witir lagi, walaupun nabi tidak sholat witir lagi.

Mereka berargumen bahwa jika ada jeda waktu untuk adzan subuh waktu itu masih lama, kemungkinan nabi akan sholat witir lagi.

Inilah dua pandangan yang berbeda karena hadistnya tidak Sharih atau tidak jelas mengatakan boleh sholat witir lagi atau tidak.

“Hanabiah berpedoman kepada praktek Nabi sedangkan Syafi'iyah berpedoman pada teori,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, tidak perlu dipersulit. "Kalau anda ingin sholat witir lagi boleh karena mengambil pendapat dari Syafi'iyah, dan kalau tidak sholat witir lagi, juga tidak apa-apa karena mengambil pendapat dari hanabilah,” tuturnya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membedakan Bisikan Hati, Bisikan Setan dan Bisikan Malaikat? Begini Kata Ustadz Abdul Somad

Lalu, siapa yang salah? Apakah orang yang tidak sholat tahajud atau sholat witir?

Ustadz menjawab. Tidak, karena keduanya hukumnya sunnah, tidak dilakukan tidak dosa.

"Yang salah adalah orang yang tidak sholat lalu mencela orang lain yang sholat,” tutup Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Jaka Prasojo

Tags

Terkini

Terpopuler