PORTAL SULUT - Menjelang bulan Ramadhan 1443 Hijriyah, seluruh umat Islam di dunia diwajibkan untuk berpuasa.
Baik laki-laki dan perempuan yang tak memiliki udzur, maka wajib hukumnya menunaikan ibadah puasa.
Lantas, bagaimana jika puasa tersebut dilakukan tapi masih pacaran?
Baca Juga: Panasnya Matahari Kiamat akan Takluk oleh Satu Amalan ini Kata Gus Baha
Berikut simak penjelasan Ustadz Abdul Somad, soal pahala orang berpuasa tapi masih pacaran.
Dilansir Portalsulut.com, pada Sabtu 27 Maret 2022 melalui kanal YouTube @Haziq ilmi Channel 5 Belajar Islam.
Ustadz Abdul Somad diberikan pertanyaan oleh seorang jamaah, terkait status pahala bagi orang yang berpuasa.
Menjawab pertanyaan tersebut, Ustadz Abdul Somad mengatakan Ibadah dalam Islam memiliki target dan visi misi yang jelas.
Seperti sholat yang dijelaskan dalam Al Quran.
Dimana, sholat memiliki makna fahsya dan mungkar yang dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Pun demikian dengan ibadah puasa. Sebab katanya, puasa memiliki tujuan seperti halnya kita belajar, bagaimana ketika orang fakir dan miskin menahan lapar.
Sehingga, implikasi dari ibadah puasa seharunya bisa menyebabkan seseorang terhindar dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, salah satunya menjauhkan diri dari namanya pacaran.
Baca Juga: Amalan Dahsyat Anti Miskin, Rasulullah Anjurkan 2 Amalan Sederhana ini Ketika Masuk Rumah
Ustadz Abdul Somad lalu menjelaskan status amal orang yang puasa Ramadhan tapi masih pacaran.
"Siapa yang tidak meninggalkan cakap yang tidak baik, amalan yang tidak baik, ia tinggalkan makan, tinggalkan minum, tapi ia pacaran, maka pahalanya pun tak dapat," jelas Ustadz Abdul Somad.
Untuk itu menjelang bulan Ramadhan ini, ia berpesan sudah saatnya kita menyambutnya dengan hati gembira serta membersihkan diri dari berbagai maksiat.
Sebab, merugikah apabila kita beribadah namun tidak mendapatkan dampak dari ibadah puasa.
Salah satunya tidak memperoleh keberkahan dari disisi Allah SWT karena sebab dosa pacaran di bulan Ramadhan.
"Orang yang puasa tapi pacaran hanya menggugurkan kewajibannya saja, dan tak ada yang ia dapatkan selain haus dan lapar saja, tidak mendapatkan kebaikan dari ibadah tersebut," tutupnya.***