Katanya Cinta kepada Allah, Kok Maksiat? Qurasih Shihab: Itu Bukan Cinta

PORTAL SULUT- Cinta merupakan salah satu istilah yang sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bukan hanya dalam hubungan romantis, istilah cinta juga sering diucapkan kepada orang tua, keluarga, atau teman terdekat bahkan kepada yang paling tinggi yakni Tuhan semesta alam.

Mengucapkan cinta kepada orang-orang terdekat dapat menunjukkan perasaan kasih sayang terhadap orang tersebut.

Baca Juga: ASTAGA! Kata Primbon Jawa Ternyata inilah Kebiasaan yang Bikin Miskin dan Rezeki Menjauh

Menurut Abi Quraish Shihab dalam sebuah ceramah menjelaskan bagaimana definisi cinta sejati yang sebenarnya.

Dihadapan para jamaahnya, Abi Quraish Shihab mengukapkan penjelasan cinta apabila memang seseorang itu mencintai kepada sesuatu.

Dilansir Portalsulut.com, Senin 13 Maret 2022 melalui ceramah pendek yang diunggah oleh kanal YouTube @Art Nas Fikri, Abi Qurasih Shihab mengatakan cinta sebenarnya.

Salah satu ilmuwan islam kontemporer yang begitu terkenal yakni Ibnu Sina pernah mengatakan tentang cinta itu kata Abi Quraish Shihab.

Baca Juga: Tidak Semua Mimpi Berkelahi Buruk, Arti Lain Anda Akan Meraih Cita-cita Berdasarkan Primbon

“Dianatara pembahasan para pakar tentang cinta, Ibnu Sina filosof terkenal (Aviciena) dia katakan, cinta itu penyakit, cinta itu buruk, dia memperbudak yang dicintai, iya kan?, iku saja, ikut saja,” ujar Abi Quraish sapaan akribnya.

Hal ini bisa dilihat bagaimana kata Abi Quraish Shihab, ada seorang suami yang cinta terhadap istrinya.

“Itu bukan takut pada istri, tapi cinta, sehingga ikut terus,” terangnya.

Abi Quraish Shihab lalu menyentil tentang banyak orang mengaku cinta kepada Tuhan. Akan tetapi justru banyak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Tuhan.

Sebab jika ada orang yang benar dan betul mencintai Tuhan, maka ia akan melakukan apa –apa yang diperintahkan oleh Tuhan.

Baca Juga: Punya Pengaruh Besar dan Jadi Pemimpin Kaya Raya, Inilah 8 Weton Pria Terbaik Menurut Kitab Primbon Jawa

“Anda mengaku cinta kepada Tuhan, kok durhaka? Yang cinta patuh, yang cinta banyak menyebut-nyebutnya (Tuhan), yang cinta menutup-nutup kalo ada keburukannya. Bahkan keburukannya tidak terlihat lagi,” jelasnya.

Seperti halnya mencintai tanah air kata Abi Quraish Shihab, maka seseorang harus benar mengamplikasikan cintanya kepada negara Indonesia.

Namun, jika ia mengaku cinta kepada Indonesia, akan tetapi justru menampakan keburukan negaranya itu bukaan cinta tapi benci.

“Anda mencintai tanah air, jangan nampakan keburukannya, nampakan kebaikannya,” ujarnya.***