Bikin Adem, Ini Penjelasan Abi Quraish Shihab Perihal Dendam, Lampiaskan atau Maafkan?

11 Maret 2022, 09:31 WIB
Prof Dr Quraish Shihab /YouTube/

PORTAL SULUT - Bikin adem ini penjelasan Abi Quraish Shihab perihal dendam, lampiaskan atau maafkan?

Dendam adalah penyakit hati yang datang dan hinggap di hati manusia. Dendam sendiri diakibatkan oleh kebencian, amarah, dengki, rasa iri dan juga sakit hati.

Dendam juga datang diakibatkan oleh perlakuan orang yang sudah berlebihan seperti memaki, menghujat atau bahkan mengfitnah yang menyebabkan dendam itu muncul.

Tidak heran jika saat ini banyak sekali aksi kejahatan yang motifnya adalah dendam.

Baca Juga: Gus Baha: Ternyata Senyum Bisa Jadi Cara Mengatasi Pasangan Selingkuh

Perihal dendam apakah yang harus kita lakukan? melampiaskannyakah atau memaafkan dengan hati yang lapang?

Dilansir portal Sulut dari youTube channal Najwa Shibab, Jumat 11 Maret 2022. Berikut penjelasan Abi Quraish Shihab perihal dendam.

Quraish Shihab menjelaskan bahwa dendam dan marah itu adalah dua hal yang berbeda. "Dendam itu sangat beda dengan marah, jika dendam adalah hati yang bergejolak, hati tidak menerima nah ketika hati tidak menerima itu disertai sikap ingin menjatuhkan sanksi atau siksaan kepada objeknya atau keinginan membalas maka itulah dendam," jelas Abi dalam vidio yang berdurasi 10 menit itu

Dalam bahasa A-Quran dendam dinamakan Intiqom. "Intiqom itu lawannya adalah nikmat atau anugrah. Maka orang-orang yang memili dendam berarti tidak mengambil anugrah yang terjadi dalam hidup," tutur Abi

Dalam Islam sangat di larang untuk melakukan pembalasan. "Pembalasan itu dibolehkan jika kita tujuan kita adalah mendapatkan keadilan. Bukan sebagai tindakan yang menghakimi atau kejam kepada yang kita musushi," tegas Abi Quraish.

Baca Juga: Gus Baha: Ternyata Senyum Bisa Jadi Cara Mengatasi Pasangan Selingkuh

Namun jauh lebih baik jika memafkan. "Dendam itu tidak menghasilakn apa-apa hanya kepuasan sementara sedangkan jika memaafkan maka akan menjadikan hidup damai selamanya," ujarnya.

Karena selesai melakukan dendam selesai juga persoalan tapi, apakah hati sudha benarr-benar memaafkan? makanya diharuskan untuk menjadi manusia yang pemaaf agar hidup tentram dan damai.

Memaafkan memang merupakan hal yang berat untuk di lakukan. "Ada kiat untuk memaafkan, yakni pertama kita harus menyadari bahwa setiap manusia bisa melakukan kesalahan. Yang kedua sadari bisa jadi ada faktor dari luar yang membuat sipembuat salah melakukan kesalahan kepada kita, ketiga boleh jadi yang dilakukannya karena terpengaruh nafsu, setan atau jin sehingga jangan membenci orangnya. Tapi bencilah keburukannya, dengan kiat itu kita akan menjadi manusia yang mudah memaafkan," tutup Abi Quraish Shihab. ***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler