Gus Baha Menilai Ada Kebiasaan Manusia yang Justru Menyebabkan Rezeki Kurang Barokah, Apakah itu?

11 Maret 2022, 06:34 WIB
Gus Baha /Tangkapan layar instagram Gus Baha

PORTAL SULUT — Berikut penjelasan Gus Baha terkait kebiasaan seseorang yang justru membuat rezeki tidak barokah.

Yang namanya rezeki, bisa berupa apa saja. Atau dalam artian, rezeki akan datang baik dalam bentuk materi atau non-materi.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik, Jumat 11 Maret 2022, Pergilah Berdamai Dahulu Dengan Saudaramu

Rezeki seseorang tentunya sudah diatur oleh sang maha pemberi, Allah SWT.

Artinya rezeki setiap orang pastinya punya garis rezeki masing-masing.

Akan tetapi, rezeki juga tidak akan datang kepada mereka yang tidak mau berusaha.

Selain berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa, usaha atau kerja keras juga menentukan rezeki yang akan didapat oleh seseorang.

Tak akan ada rezeki yang akan turun atau diperoleh bila hanya berpangku tangan tanpa berusaha.

Selain itu, KH Bahauddin Nursalim  atau Gus Baha, juga menyampaikan hal-hal yang menyebabkan rezeki kurang barokah, seperti yang dikutip Portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Dakwah Digital pada Jumat, 11 Maret 2022.

Gus Baha menilai ada kebiasaan manusia yang justru menyebabkan rezeki kurang barokah.

Bahkan, rezeki tidak akan menghampiri seseorang yang terus melakukan kebiasaan hal ini.

Hal ini diungkapkan Gus Baha lewat unggahan vidio, yang diunggah sejak 2 Minggu yang lalu.

Dalam ceramahnya, Gus Baha mengatakan bahwa dirinya sangat terpukau dengan Nabi Idris.

"Nabi Idris itu keramat. Saya beritahu, saya sering kirim Al-fatihah ke Nabi Idris," kata Gus Baha.

"Sebenarnya bisa kita tiru. Saya tertarik Nabi Idris," tambah Gus Baha.

Menurut Gus Baha, ada hal yang menjadikan Nabi Idris itu bisa mulia.

"Dia (Nabi Idris) menjadi mulia berkat melihat matahari," ungkap Gus Baha," kata Gus Baha.

Dalam ceramahnya itu, Gus Baha kemudian menyentil tentang matahari.

"Kamu tahu matahari, yang tiap pagi muncul menyinari bumi?" tanya Gus Baha kepada para jamaah.

Bagi Gus Baha, matahari telah banyak membantu manusia, namun manusia tidak menghiraukannya.

"Namun, ketika matahari ada, banyak yang memilih untuk tidur," tutur Gus Baha.

"Jadi, Matahari itu (sebenarnya) berhak dendam," ujar Gus Baha sambil sedikit tertawa.

Gus Baha menilai, bahwa kebiasaan manusia yang hanya tidur di saat matahari telah menyinari itu tidak baik.

"Gimana sih, sudah aku sinari untuk beraktifitas kok malah tidur," Gus Baha yang mencontohkan bicara matahari.

"Makannya tidur pagi itu tidak berkah itu karena menyinggung matahari," ungkap Gus Baha.

Gus Baha juga mengatakan bahwa dirinya sebenarnya kasihan dengan matahari yang tidak dihargai oleh manusia.

"Makannya, saya sering kasihan sama matahari. Tiap pagi saya bangun, menirakati orang-orang gak jelas ini. Sebab, saya kasihan sama matahari," ucap Gus Baha.

Gus Baha pun menjelaskan bahwa untungnya matahari tidak memiliki dendam terhadap manusia dengan kebiasaan buruknya itu.

"Amit-amit, untuk dia (matahari) tidak punya dendam," ujar Gus Baha. 

Baca Juga: Gus Kautsar Beri Tips agar Bisa Menjadi Pribadi yang Lebih Baik, InshaAllah Rezeki Terus Mengalir

Intinya, Gus Baha menasehati agar manusia tidak menyia-nyiakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT lewat ciptaannya yang lain, yaitu matahari.

Manusia harus berusaha sembari diberikan kesempatan, agar memperoleh rezeki yang barokah.

Demikianlah penjelasan Gus Baha terkait adanya kebiasaan manusia yang justru membuat rezeki kurang atau bahkan tidak barokah. Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Tags

Terkini

Terpopuler