PORTAL SULUT - Simak penjelasan Buya Yahya terkait penyebab rezeki terus seret atau tertutup.
Jika merasa rezeki senantia tertutup alias seret, itu bisa jadi ada penyebabnya.
Kendati seseorang sudah bekerja keras siang dan malam, banting tulang tak mengenal waktu.
Baca Juga: Dahsyatnya Tanda-Tanda Kiamat Besar atau Kubra, Berikut Penjelasan Buya Yahya
Namun tetap saja, rezeki menjauh dan tak kunjung datang di depan mata.
Dalam sebuah kajiannya, Buya Yahya pernah bicara soal mengapa rezeki seseorang seret alias tertutup.
Dengan demikian, simak penjelasan Buya Yahya tentang beberapa penyebab yang dapat menutup pintu rezeki, hingga rezeki seret.
Dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Senin, 7 Maret 2022, berikut penyebab rezeki menjadi seret menurut Buya Yahya:
Pelit
Sikap pelit adalah salah satu penyebab ditutupnya pintu rezeki seseorang.
"Kalau Anda pelit pintu rezeki ditutup," kata Buya Yahya.
Baca Juga: Pahala 3 Amal Manusia Ini akan Terus Mengalir Meski Sudah Meninggal, Begini Penjelasan Buya Yahya
Memutus tali persaudaraan
Tidak mau bicara dengan saudara karena masalah tertentu akan menjadi penghalang datangnya rezeki dari Allah SWT.
"Anda menjadikan pintu rezeki tertutup," ujar Buya Yahya.
Kurang takut kepada Allah SWT
Sikap yang ini biasanya cenderung mengabaikan larangan dan perintah Allah SWT.
"Orang yang bertakwa akan dimudahkan urusan rezeki," ucap Buya Yahya.
Buya Yahya lalu menjelaskan dua macam rezeki yang ada pada manusia, yakni rezeki yang sifatnya pemberian dan rezeki yang jarang disadari manusia.
Baca Juga: Jangan Nanti Jadi Orang Kaya Baru Sedekah, Berikut Penjelasan Buya Yahya
"Ini kadang yang tidak dirasakan seseorang. Mata ibu sehat, jantungnya bener. Coba jantungmu berapa harganya? Jadi ada rezeki yang luar biasa yang diberikan Allah kepada kita," lanjut Buya.
Buya Yahya kemudian mengajak jemaah agar menjadi orang yang dermawan, sebab Allah akan memberi lebih banyak dari yang telah kita berikan.
Demikian penjelasan mengai penyebab rezeki seseorang seret menurut pengasuh pesantren Al-Bahjah Buya Yahya.***