Bom Rusia Serang Rumah Sakit, Bayi Baru Lahir di Ukraina Dipindahkan

- 27 Februari 2022, 10:29 WIB
Kepulan asap di langit Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Minggu, 27 Februari 2022.
Kepulan asap di langit Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Minggu, 27 Februari 2022. /Twitter/Tangkapan layar
PORTAL SULUT -- Bayi kecil yang baru lahir dibawa ke tempat yang relatif aman dari tempat perlindungan bom darurat di kedalaman rumah sakit anak-anak di Dnipro, di tengah kekhawatiran serangan Rusia.
 
Dikutip laman mirror.co.uk, Bayi-bayi yang baru lahir hanya beberapa jam, dilarikan dari unit neonatal yang aman di Ukraina ke tempat penampungan sementara untuk menghindari bom Putin.
 
Sekitar dua belas bayi mungil dibawa oleh dokter dan perawat pemberani ke ruang bawah tanah gedung di Dnipro.
 
 
Di dalam, mereka dengan hati-hati digendong oleh staf dari Rumah Sakit Anak Oblast Dnipropetrovsk yang mengkhawatirkan nyawa anak-anak mereka, lapor  The Sun.
 
Ini mengikuti laporan rumah sakit lain yang  menderita kerusakan rudal di kota-kota yang dikepung oleh pasukan Kremlin yang bersenjata lengkap.
 
Dr Denis Surkov, 51, kepala unit neonatal di Rumah Sakit Anak Oblast Dnipropetrovsk mengatakan tentang bunker: “Ini adalah unit perawatan intensif neonatal. 
 
Sebelumnya dilaporkan bahwa pusat onkologi rumah sakit lain dibiarkan terbakar setelah pasukan Rusia menembaki gedung tersebut.
 
Rekaman mengejutkan yang diambil di Melitopol, di tenggara negara yang dilanda perang, menunjukkan kebakaran hebat di dekat rumah sakit sebelum ledakan di gedung itu.
 
Situs itu kemudian segera mulai terbakar sebelum lebih banyak tembakan diarahkan ke pusat - digunakan untuk membantu mereka yang menderita kanker - meninggalkan puluhan lubang peluru.
 
Rudal Rusia dikatakan telah menghancurkan pembibitan di tempat lain di Ukraina, dengan rekaman drone tampaknya menunjukkan tubuh dua orang dewasa yang dikelilingi oleh darah di luar gedung.
 
 
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba yang marah menulis di Twitter : “Serangan Rusia hari ini terhadap taman kanak-kanak dan panti asuhan adalah kejahatan perang dan pelanggaran Statuta Roma.#
 
“Bersama dengan Kejaksaan Agung kami mengumpulkan ini dan fakta-fakta lainnya, yang akan segera kami kirimkan ke Den Haag.
 
Gambar-gambar juga dibagikan tentang anak-anak Ukraina yang ketakutan dibawa ke sistem metro untuk berlindung dari tembakan Rusia saat sirene serangan udara terdengar dalam gema suram Perang Dunia Kedua.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x