Garis Besar di Atas Pasir: Janji China dalam Pembangkit Listrik Batu Bara Baru di Luar Negeri

- 22 September 2021, 17:28 WIB
 Presiden China Xi Jinping/Noel Celis/Pool via REUTERS
Presiden China Xi Jinping/Noel Celis/Pool via REUTERS /



PORTAL SULUT – Presiden China Xi Jinping mengumumkan China tidak bakal membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri.

Ia juga pernah mengatakannya dalam pidato di PBB sebagai dukungan penanganan isu perubahan iklim.

Bersandar pada bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan, ini dapat membatasi masalah batu bara di negara berkembang.

Baca Juga: Joe Biden Mengakhiri Perang Abadi dan Memulai Diplomasi Abadi, Babak Baru Amerika Serikat

China berada di bawah tekanan diplomasi besar untuk mengakhiri pembiayaan batu baranya di luar negeri.

Hal itu dapat mempermudah dunia untuk tetap memenuhi tujuan perjanjian perubahan iklim di Paris demi mengurangi emisi karbon.

“China akan meningkatkan dukungan untuk negara berkembang lain dalam energi hijau dan rendah karbon,” kata Xi Jinping dalam pidatonya.

Presiden China tersebut mengatakan kalau ia tak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri.

“Tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru,” paparnya yang direkam pada pertemuan tahunan PBB.

Terdapat intonasi penekanan dari Negeri Tirai Bambu tersebut untuk merawat iklim perdamaian di hubungan internasional.

Gerakan tersebut diikuti oleh pengumuman serupa dari Korea Selatan dan Jepang awal tahun ini.

Bersama-sama, tiga negara tersebut bertanggung jawab untuk lebih dari 95 persen dari pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Juga: 13 Perpustakaan Terbesar Dunia, dari Amerika ke Austria

Thom Woodroofe, pendiri diplomat iklim, dan anggota Asia Society Policy Institute, mengilustrasikan ikrar Xi Jinping dengan “garis besar di pasir”.

“Ini merupakan bukti terjauh kalau China tahu masa depan akan dibentuk oleh energi terbarukan,” tutur Woodroofe.

Kata kunci penting menurut Thom Woodroofe adalah kapan mereka akan menggambar garis yang sama di atas pasir rumah mereka.

“Untuk pertama kalinya sejak 2013, China tidak membiayai pabrik batu bara luar negeri dalam enam bulan pertama tahun ini,” papar Woodroofe.

Xi berpidato setelah presiden Amerika Serikat Joe Biden memberi pidatonya.

Joe Biden memetakan era baru persaingan yang kuat tanpa perang dingin baru meski China kini sedang naik daun di peta politik global.

Xi Jinping mengulangi pidato tahun sebelumnya kalau China akan mengurangi emisi karbon dioksida sebelum 2040 dan netralitas karbon sebelum 2060.

China memang punya emitor gas paling besar sedunia.

Sehingga masih sangat tergantung pada batu bara untuk kebtuhan energi dalam negeri.

Woodroofe berkata: “Kuncinya sekarang adalah melihat bukan hanya apa yang China lakukan di tempat mereka, tapi juga seberapa besar pengumuman ini bisa dipertahankan.

“Dapatkah Beijing mengendalikan keuangan yang disediakan semua bank China? Bagaimana tenaga kerja China yang besar terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara ini?” komentar Woodroofe.

Mencapai tujuan berupa nol emisi pada 2060 menuntut tindakan yang signifikan.

Menutup banyak pembangkit listrik tenaga batu bara untuk decade selanjutnya dan mengganti dengan energi terbarukan adalah hal penting tapi berat.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x