7 Kebiasaan Yang Hanya Dimiliki Orang Cerdas Menurut Psikologi, Cek di Sini Jika Kamu Punya Kebiasaan Serupa

- 24 April 2024, 09:12 WIB
Ilustrasi. Kebiasaan orang cerdas menurut psikolog
Ilustrasi. Kebiasaan orang cerdas menurut psikolog /Freepik/Azerbaijan Stockers/

PORTAL SULUT – Beberapa kebiasaan ini sering dihubungkan dengan kebiasaan orang cerdas menurut psikologi.

Kebiasaan-kebiasaan ini sering dilakukan oleh orang cerdas atau yang memiliki IQ di atas rata-rata menurut psikologi.

Orang cerdas selalu belajar dan beradaptasi. Mereka terus-menerus menantang otak mereka, dan menerima pengalaman baru.

Baca Juga: Jadwal Pendaftaran PPPK 2024 dan Nama Tenaga Honorer di Database BKN yang Jadi Prioritas Diangkat

Berikut merupakan beberapa kebiasaan orang cerdas menurut psikologi seperti dikutip Hack Spirit, Rabu 24 April 2024.

  1. Anda adalah pembelajar seumur hidup

Seiring bertambahnya usia, kapasitas neuroplastisitas otak kita tetap ada.

Ahli saraf Moheb Constandi, dalam bukunya Neuroplasticity, mendefinisikan istilah tersebut sebagai kemampuan jaringan saraf di otak untuk berubah melalui pertumbuhan dan reorganisasi.

Ini adalah saat otak diatur ulang untuk berfungsi dengan cara yang berbeda dari fungsinya sebelumnya.

Artinya kita bisa terus belajar dan beradaptasi. Mereka yang memanfaatkan peluang ini cenderung menjadi lebih cerdas.

Itu sebabnya rasa haus akan ilmu membuat Anda semakin cerdas seiring bertambahnya usia.

Anda secara aktif melibatkan otak Anda, menciptakan koneksi saraf baru, dan dengan demikian menjadi lebih cerdas seiring berjalannya waktu.

 Baca Juga: Daerah Mana yang Akan Cair Sertifikasi Guru atau TPG 2024 Rabu 24 April 2024? CEK DI SINI

  1. Anda menerima tantangan

Orang-orang cerdas tidak menghindar dari masalah, mereka mengatasinya secara langsung.

Saat menghadapi situasi sulit, Anda tidak panik atau kewalahan. Sebaliknya, Anda menganalisis masalahnya dengan tenang, mempertimbangkan berbagai solusi, dan kemudian mengambil tindakan.

Pendekatan pemecahan masalah ini berakar pada psikologi kognitif.

Dalam Oxford Handbook of Cognitive Psychology, Richard E. Mayer, seorang profesor psikologi di University of California, mendefinisikan pemecahan masalah sebagai pemrosesan kognitif yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan ketika pemecah masalah pada awalnya tidak mengetahui metode solusi.

Artinya ketika kita menemui kendala dalam hidup, otak kita harus bekerja lebih keras untuk mencari solusinya.

Karena ketika Anda memecahkan masalah, Anda tidak hanya menemukan solusi langsung; Anda juga mengembangkan ketangkasan dan ketahanan mental, yang merupakan keterampilan yang berkontribusi terhadap kecerdasan.

 Baca Juga: Janji Prabowo-Gibran untuk Guru PNS, PPPK dan Honorer: Gaji Naik dan THR untuk Tenaga Honorer

  1. Anda tetap penasaran

Dalam artikel jurnal berjudul The Psychology and Neuroscience of Curiosity, Kidd dan Hayden menggambarkan rasa ingin tahu sebagai motivator pembelajaran, berpengaruh dalam pengambilan keputusan, dan penting untuk perkembangan yang sehat.

Pertanyaan aktif membuat otak Anda tetap aktif dan merangsang pertumbuhan intelektual.

Inilah sebabnya, seiring bertambahnya usia, mempertahankan rasa ingin tahu membantu Anda terus belajar dan berkembang.

Daripada menerima sesuatu begitu saja, Anda mengajukan pertanyaan, menyelidiki lebih dalam, dan berusaha memahami 'mengapa' di balik 'apa'.

 Baca Juga: 8 Kabar Gembira untuk Peserta PPG Daljab 2024, Selamat Anda Masuk Kategori Terundang

  1. Anda menghargai waktu

Orang cerdas memahami pentingnya mengistirahatkan otak mereka.

“Istirahat bukan sekadar liburan, pemanjaan diri adalah vitamin yang sangat diperlukan bagi otak seperti halnya vitamin D bagi tubuh, dan jika kekurangan vitamin D, kita akan menderita gangguan mental yang sama buruknya dengan rakhitis,” kata Tim Kreider dalam artikelnya di New York Times, The 'Busy' Trap.

Sederhananya, Anda perlu rileks. Baik itu meditasi, berjalan-jalan di alam, atau sekadar duduk dengan tenang, relaksasi dan waktu bebas gangguan sangat penting untuk memproses dan mengkonsolidasikan informasi.

Waktu senggang ini dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah, sehingga membantu Anda menjadi lebih cerdas.

 Baca Juga: Mei 2024 6 Shio Akan Dilanda Hoki Besar-besaran, Ini Ramalannya

  1. Anda mengakui ketika salah

Tidak ada orang yang suka berbuat salah, namun jika Anda ingin menjadi lebih cerdas, Anda tidak perlu takut untuk mengakui kesalahan.

“Anda hanya bisa belajar dari kesalahan setelah Anda mengakui bahwa Anda telah melakukannya. Begitu Anda mulai menyalahkan orang lain, Anda menjauhkan diri dari pelajaran apa pun yang bisa diambil,” kata Emily Roberts, MA, LPC, dalam artikelnya, Mistakes Lead to Amazing Learning Opportunities.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa berbuat salah adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.

 Baca Juga: 9 Tanggal Lahir Beruntung dan Hoki, Rezekinya Ada Saja yang Datang Dalam Hidup

  1. Lebih banyak mendengarkan daripada berbicara

Untuk menjadi lebih cerdas, Anda perlu mengetahui pentingnya mendengarkan.

Pahami bahwa setiap orang yang Anda temui mengetahui sesuatu yang tidak Anda ketahui, itulah sebabnya Anda harus mencoba untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, dengan begitu, Anda dapat mempelajari ide dan perspektif baru.

Seperti yang dikatakan Amy Gallo, penulis artikel Active Listening dari Harvard Business Review, mendengarkan secara aktif mengubah percakapan menjadi interaksi dua arah yang aktif, non-kompetitif.

Kebiasaan ini tidak hanya memperkaya pemahaman mereka tentang dunia, namun juga menumbuhkan empati dan kasih sayang, yang selanjutnya meningkatkan kecerdasan mereka secara holistik.

 Baca Juga: Kekayaan 5 Tanggal Lahir ini Menakjubkan Hartanya Melimpah Sepanjang Masa

  1. Keluar dari zona nyamannya

Kita semua menyukai zona nyaman. Namun untuk menjadi lebih cerdas, Anda tidak perlu takut untuk keluar dari kebiasaan tersebut.

Saat Anda keluar dari zona nyaman, Anda dapat melihat dunia yang benar-benar baru, lebih besar dari dunia yang Anda jalani saat ini.

Keluar dari zona nyaman berarti mempelajari hal baru, bertemu orang baru, melihat tempat baru, dan mencoba pengalaman baru.

“Semua ini dapat membantu memperluas kesadaran Anda tentang dunia dan bagaimana Anda menyesuaikan diri dengannya dan mungkin memperkenalkan Anda pada minat atau bidang studi baru yang ingin Anda jelajahi,” kata Jessica Kent dalam artikelnya, Is It Time to Leave Your Zona nyaman? Bagaimana Kepergian Dapat Memicu Perubahan Positif di Harvard Summer School.

Karena pengalaman baru, betapapun menakutkannya, adalah peluang untuk belajar dan berkembang.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Sumber: Hack Spirit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah