Kapan Seharusnya Anak Berhenti Pakai Pampers? Ini Tanda-Tandanya

- 26 Februari 2024, 22:26 WIB
Ilustrasi/Kapan Seharusnya Anak Berhenti Pakai Pampers? Ini Tanda-Tandanya
Ilustrasi/Kapan Seharusnya Anak Berhenti Pakai Pampers? Ini Tanda-Tandanya /Pixabay/ReadyElements/

PORTAL SULUT - Bayi yang baru lahir belum bisa buang air sendiri atau menyampaikan keinginannya untuk buang air seperti pipis atau BAB karena kemampuan komunikasinya yang masih terbatas.

Sehingga bayi membutuhkan popok, khususnya popok sekali pakai yang saat ini sering digunakan agar kotoran atau urine si kecil tidak tercecer ke mana-mana.

Meski demikian, banyak orang tua yang mungkin khawatir jika membiarkan anaknya memakai popok sekali pakai atau Pampers setiap harinya.

Baca Juga: 7 Zodiak Ini akan Beruntung di Akhir Februari 2024, Penghujung Bulan Ini jadi Akhir yang Istimewa bagi Mereka

Karena khawatir tidak baik bagi kesehatannya dan anak menjadi tidak bisa belajar untuk buang air sendiri.

Sehingga parents akan bertanya kapan waktu yang tepat untuk anak lepas Pampers.

Namun sebelum melakukannya, tentu parents harus melihat kesiapan si kecil dan penting bagi parents untuk mengajarkan dan melatih si kecil untuk buang air kecil atau buang air besar di toilet.

Nah untuk menjawab pertanyaan parents terkait kapan sebaiknya si kecil berhenti pakai Pampers serta untuk membantu parents mengetahui tanda bahwa anak sudah siap lepas Pampers, artikel kali ini akan membahas kapan seharusnya anak berhenti pakai pampers dan simak tanda anak siap lepas Pampers.

Dilansir Portal Sulut dari channel YouTube Dunia Parenting, berikut pembahasan selengkapnya.

- Kapan sebaiknya anak berhenti pakai Pampers?

Dilansir dari hellosehat.com menurut penelitian dari American Academy of Pediatric, anak bisa lepas popok ketika mereka berusia 18 hingga 24 bulan.

Sementara itu waktu terbaik untuk melatih anak pakai toilet sendiri adalah secepat mungkin.

Para ahli pun tidak menemukan adanya bahaya jika bayi atau balita mulai lepas popok dan menggunakan toilet sejak dini.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewatkan! Inilah Manfaat Buah Alpukat untuk Bayi

Sehingga jika parents sudah menemukan tanda bahwa si kecil sudah siap lepas Pampers, tidak ada salahnya bagi parents untuk mengajarkan anak memakai toilet untuk buang air kecil ataupun buang air besar.

Jika bayi atau balita sudah mulai lepas Pampers dan menggunakan toilet sejak dini, ini membuat ia tidak lagi memakai Pampersnya yang akan membantu anak menghindari infeksi ataupun ruam merah yang diakibatkan oleh terlalu lamanya pemakaian popok sekali pakai atau Pampers.

Pada kasus yang lebih parah, jika anak terus-menerus memakai popok sekali pakai atau Pampers, Ia cenderung lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih.

- Tanda anak siap lepas diapers atau Pampers

1. Anak mulai dapat menunjukkan keinginannya saat ingin BAB atau BAK

Tanda pertama yang menunjukkan bahwa anak sudah siap lepas diapers atau popok sekali pakainya ialah saat anak mulai dapat menunjukkan keinginannya saat ingin buang air besar atau buang air kecil.

Si kecil mulai memahami fungsi tubuhnya dan menunjukkan tanda-tanda jika ingin buang air.

Seperti saat anak mau BAB, ia akan memegangi perutnya, pergi ke pojok ruangan, mengubah posisi menjadi jongkok, ataupun mengeluarkan suara seperti sedang mengejan.

Atau saat anak sudah mengerti kosakata pup dan pipis, ia akan menyampaikan pada orang tuanya saat ia ingin buang air kecil atau buang air besar.

Baca Juga: Kabar Baik Datang Pada 7 Shio Ini! Rezeki Mereka akan Semakin Lancar dan Berlimpah di Akhir Bulan Ini

2. Anak dapat melakukan urutan kegiatan

Anak yang sudah bisa melakukan urutan kegiatan yang parents instruksikan, ini menunjukkan anak siap secara intelektual dalam melakukan serangkaian proses buang air kecil ataupun buang air besar.

Sebagai contoh, anak dapat mengikuti instruksi saat diminta untuk mengambil mainan, memasukkan mainannya kembali ke dalam boksnya, lalu menutup boks mainannya.

Ini pertanda bahwa anak sudah dapat mengikuti serangkaian proses ini, berarti anak sudah dapat mengikuti arahan untuk membuka celana, duduk atau jongkok di kloset, BAB atau BAK, cebok, menyiram kotorannya, memakai celana, dan cuci tangan.

3. Diapers anak tetap kering selama 1 sampai 2 jam dan bangun tidur tanpa mengompol

Tanda berikutnya yang menunjukkan bahwa anak siap toilet training ialah saat diapers anak tetap kering selama 1 sampai 2 jam dan bangun tidur tanpa mengompol.

Ini menunjukkan bahwa si kecil sudah dapat mengontrol otot kandung kemihnya.

4. Jam-jam BAK atau BAB anak dapat diprediksi

Jika jam-jam buang air anak dapat diprediksi seperti waktu buang air besar di pagi hari atau di malam hari sebelum tidur atau buang air kecil di setiap jam-jam tertentu, ini juga dapat menjadi pertanda bahwa si kecil siap dilatih untuk melakukan toilet trainin.

Baca Juga: Bolehkah Bayi di Ruangan Ber-AC? Ini Dampak serta Aturan yang Harus Diperhatikan!

5. Anak mulai menunjukkan kemandiriannya untuk toilet training

Saat anak sudah mulai menunjukkan tanda kemandirian untuk toilet training seperti membuka pakaiannya sendiri dengan cara menurunkan celananya atau mengangkat roknya saat akan buang air, maka parents dapat mulai melatih si kecil untuk melakukan toilet training.

Anak mulai menunjukkan kemandirian dan tidak ingin dibantu karena merasa mampu sendiri dan sudah ingin menjadi anak besar.

6. Anak jijik dengan popok kotor dan ingin segera melepasnya

Tanda lainnya pada anak yang siap lepas diapers atau popok sekali pakai ialah saat anak sudah jijik dengan popok kotor dan ingin segera melepasnya.

Hal ini juga dapat membuat anak tidak ingin BAB atau poop di diapers-nya.

Terlebih jika sebelumnya parents sudah pernah mencobanya dan mengajarkannya untuk BAB di kloset, maka ini pertanda anak sudah siap diajarkan toilet training lebih lanjut dan sudah siap untuk melepas diapers-nya.

Nah itu dia parents beberapa tanda yang ditunjukkan anak saat ia sudah siap untuk toilet training.

Meski demikian, parents tidak perlu menunggu sampai semua tanda tersebut terlihat.

Untuk memulai toilet training pada anak, parents dapat melihat apakah anak cenderung mulai ada keinginan mandiri dan menggunakan toilet seperti orang dewasa.

Lakukanlah toilet training jika si kecil tampak tertarik dan antusias menggunakan toilet.

Jika anak justru melakukan penolakan maka parents tidak perlu memaksanya, cobalah satu sampai 2 bulan lagi untuk melatihnya toilet training.

Baca Juga: Lakukan Langkah-Langkah Dengan Benar! Rezeki 5 Shio Ini Meroket, Kehidupannya Berubah Drastis

Selain itu agar proses toilet training berjalan lancar, lakukanlah saat tidak ada perubahan besar, misalnya seperti saat punya adik baru, pindah rumah, atau saat si kecil memasuki PAUD.

Sebab, anak perlu beradaptasi dengan rutinitas baru ke toilet ini.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah