PORTAL SULUT - Dehidrasi atau kekurangan cairan tidak hanya bisa dapat terjadi pada orang dewasa saja namun bayi juga dapat mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.
Kondisi ini dapat terjadi jika bayi tidak memenuhi asupan cairannya dengan baik seperti tidak mau minum ASI atau susu karena adanya rasa sakit atau tidak nyaman pada area mulut atau tenggorokannya.
Jika tidak segera ditangani dengan baik, dehidrasi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius pada bayi, sehingga parents tidak boleh menyepelekannya begitu saja.
Terlebih cairan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk melancarkan sirkulasi darah dan membawa makanan atau nutrisi ke sel-sel tubuh.
Nah agar parents tidak terlambat menyadari bahwa si kecil mengalami dehidrasi, artikel kali ini akan membahas tanda bayi kekurangan cairan yang perlu diwaspadai.
Sebagaimana telah dikutip Portal Sulut dari channel YouTube Dunia Parenting, berikut pembahasan selengkapnya.
1. Sedikit atau tidak mengeluarkan air mata saat menangis
Menangis adalah aktivitas yang sering dilakukan oleh bayi.
Hal ini dikarenakan bayi belum bisa menyampaikan dengan baik apa yang dimaksud dan menyampaikan pesannya melalui tangisan seperti saat ia menyampaikan rasa lapar, haus, atau popoknya yang tidak nyaman.
Namun jika bayi menangis dengan sedikit air mata atau bahkan air matanya tidak keluar sama sekali, ini dapat menjadi tanda jika tubuh bayi kekurangan cairan.
Baca Juga: Tetangga Makin Iri, Hoki 5 Zodiak Ini Makin Melimpah Sepanjang Bulan Desember Tahun 2023 Ini
2. Cekung di bawah mata dan ubun-ubun
Berikutnya yang dapat menjadi tanda bahwa bayi mengalami dehidrasi ialah cekung di bawah mata dan ubun-ubun bayi.
Hal ini dikarenakan saat tubuh bayi kekurangan cairan, lapisan jaringan menjadi kurang berisi dan kenyal.
Sementara kulit di bawah mata dan ubun-ubun bayi adalah bagian tubuh yang lebih tipis dibandingkan bagian tubuh lainnya.
Sehingga ketika mengalami dehidrasi, bagian tubuh ini lebih cepat kekurangan elastisitas dan menimbulkan area yang cekung.
3. Lebih mudah lelah dan tidur lebih lama dari biasanya
Waktu tidur bayi memang lebih lama jika dibandingkan orang dewasa.
Namun pada bayi yang mengalami dehidrasi, ia akan beristirahat lebih lama. Karena saat kekurangan cairan dan nutrisi, tubuh akan menjadi lebih mudah lelah dan membuat bayi memerlukan istirahat yang lebih lama.
Oleh karenanya penting bagi parents memantau waktu tidur bayi dan pastikan ia mendapatkan cairan yang cukup melalui ASI atau susu formulanya.
4. Mulut dan lidah bayi kering
Saat bayi mengalami dehidrasi, produksi air liurnya menjadi berkurang.
Kondisi ini menyebabkan gejala mulut kering, bibir pun menjadi pecah-pecah, dan tenggorokan pun dapat terasa kering.
5. Frekuensi buang air kecil berkurang
Di 6 bulan pertama kehidupannya, normalnya bayi mengganti popok sebanyak 5 atau 6 kali sehari.
Nah, jika parents merasa lebih jarang mengganti popok karena popoknya yang kering atau buang air kecil bayi terlihat lebih sedikit, ini dapat menjadi pertanda bahwa bayi kekurangan cairan.
Selain itu warna urine juga dapat menjadi tanda apakah kebutuhan cairan bayi terpenuhi dengan baik atau tidak.
Jika warna urine bayi berwarna kuning tua atau kecoklatan maka ini dapat menjadi tanda bayi mengalami dehidrasi.
Karena warna urin yang normal ialah berwarna kuning terang mengarah ke putih.
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan cairan bayi?
Nah pada bayi 6 bulan ke bawah, kebutuhan cairan dapat dipenuhi melalui pemberian ASI atau susu formula yang telah direkomendasikan oleh dokter.
Pada bayi yang sudah memasuki MPASI, selain ASI dan susu formula, kebutuhan cairan juga dapat dipenuhi melalui sayur berkuah, jus buah, atau air putih.
Namun tetap utamakan ASI dan susu ya parents dan pelajari aturan pemberian air putih serta jus buah pada bayi.
Nah itu dia parents tanda bayi kekurangan cairan yang perlu diwaspadai.
Semoga bermanfaat.***