“Apa-apa yang proses pengolahannya beberapa kali, hilanglah semua vitamin, protein, mineral, enzimnya,” ujar dr. Zaidul Akbar.
Tubuh pun tak bisa menyerap protein, enzim, vitamin, sampai mineral yang sudah rusak karena proses pengolahan panjang.
“Isi alamiah sebagai pemanisnya musnah gara-gara prosesnya yang begitu panjang,” imbuh dokter sekaligus pendakwah tersebut.
Daripada konsumsi gula pasir, bahkan jauh lebih baik kita sama sekali tidak makan dalam sehari.
“Gula pasir akan menguras dan melarutkan vitamin, serta mineral dalam tubuh, pada saat dicerna dan dibuang dari tubuh,” ujar dr. Zaidul Akbar.
Dampak dari gula pasir ini bisa membuat kita menderita kecanduan berlebihan.
“Sifat gula hampir sama dengan alkohol yang bisa membuat seseorang kecanduan. Ketika gula ditingkatkan, ‘pecandu’ akan terus merasa lapar dan ingin makan gula lagi,” ungkap dr. Zaidul Akbar.
Lebih jauh lagi bahan yang sering kita dapati di dapur ini bisa membuat tumpukan lemak di perut yang pada gilirannya menyebabkan lemak hati serta kolesterol.