Inilah 14 Kebiasaan yang Wajib Dihindari Oleh Ibu Hamil! dr. Ema Surya Pertiwi: Penyebab Keguguran

- 4 Agustus 2022, 13:55 WIB
 Inilah 14 Kebiasaan yang Wajib Dihindari Oleh Ibu Hamil! dr. Ema Surya Pertiwi: Penyebab Keguguran
Inilah 14 Kebiasaan yang Wajib Dihindari Oleh Ibu Hamil! dr. Ema Surya Pertiwi: Penyebab Keguguran /YouTube Emma Super

PORTAL SULUT — Berikut ulasan mengenai kebiasaan-kebiasaan yang justru sebabkan keguguran pada ibu hamil.

Jarang disadari, ternyata ada banyak sekali kebiasaan-kebiasaan yang bisa jadi penyebab keguguran ibu hamil.

Bila tidak dihindari maka kebiasaan-kebiasaan ini bisa mengancam kandungan pada ibu hamil alias rentan mengalami keguguran.

Baca Juga: Ingin Tahu Waktu Terbaik dan Tersehat Untuk Makan, Agar Badan Tetap Sehat, Ikuti Tips dr. Zaidul Akbar

Dengan demikian, kebiasaan-kebiasaan ini menjadi sebab utama keguguran pada ibu hamil.

Mengutip dari berbagai sumber, keguguran ialah hilangnya janin pada saat kehamilan sebelum mencapai usia 20 minggu pada ibu hamil.

Diketahui banyak faktor atau penyebab kondisi keguguran yang dialami oleh ibu hamil, contohnya kecelakaan.

Namun siapa sangka, terdapat beberapa kebiasaan yang sering dilakukan oleh ibu hamil justru adalah penyebab keguguran.

Bahkan, kebiasaan-kebiasaan ini jarang disadari oleh ibu hamil.

Hal ini pula yang disampaikan oleh dr. Ema Surya Pertiwi, tentang adanya kebiasaan-kebiasaan justru penyebab keguguran pada ibu hamil.

Lantas, kebiasaan seperti apa yang dimaksud oleh dr. Ema Surya Pertiwi tersebut?

dr. Ema Surya Pertiwi beberkan 14 kebiasaan yang jadi penyebab keguguran yang jarang disadari oleh ibu hamil.

1. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom ini bisa disebabkan karena kualitas sel telur atau sperma yang kurang bagus. Ketika sel telur dan sperma ini menyatu mengalami kelainan kromosom sehingga meningkatkan risiko keguguran.

“Keguguran karena kelainan kromosom ini merupakan eliminasi alami, yang daripada jika dipertahankan akan mengalami cacat genetic sampai lahir,” ujar dr. Ema Surya Pertiwi.

Hal ini juga merupakan proses eliminasi secara alami agar wanita bisa mengandung janin yang lebih sehat dikemudian hari.

2. Faktor usia

Baca Juga: Waspada Bahaya Kanker Serviks dan Kanker Payudara, Cegah dengan Konsumsi 4 Herbal Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Semakin tinggi usia seseorang memulai program hamil akan semakin rendah pula kualitas dari sel telur maupun spermanya. Sehingga dapat meningkatkan risiko kelainan kromosom dan meningkatkan keguguran.

3. Riwayat keguguran sebelumnya

Seorang wanita yang memiliki riwayat keguguran sebelumnya hal itu dapat meningkatkan risiko keguguran sebanyak 20 persen.

4. Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan resistensi insulin pada wanita, meningkatkan tekanan darah, serta meningkatkan masalah hormonal yang bisa mensupport kehamilan. Sehingga hal ini rentan meningkatkan risiko keguguran pada wanita.

"Kelebihan berat badan ini dimulai saat memulai program hamil bukan saat sudah hamil 9 bulan, jadi disarankan saat wanita memulai program hamil agar menjaga berat badannya agar stabil sekitar 18-25 BMI," ucap dr. Ema Surya Pertiwi.

5. Penyakit kronis tertentu

Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit kronis tertentu seperti diabetes, hipertensi, hipertiroid, ataupun penyakit imunitas, hal itu bisa meningkatkan risiko munculnya keguguran pada wanita. Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh yang kurang baik untuk mempertahankan kehamilan.

6. Infeksi virus maupun bakteri

Banyak sekali infeksi virus atau bakteri yang tidak disadari oleh wanita, dan biasanya terjadi pada trimester pertama yang dapat menyebabkan keguguran. Contohnya seperti vaginosis bakteri klamidia, ataupun toxoplasmosis.

Seperti toxoplasmosis ini gejalanya tidak akan banyak disadari oleh wanita, namun bisa menyebabkan keguguran dan kecacatan genetik. Toxoplasmosis ini bisa berkembang biak di saluran cerna kucing, ataupun pada pasir dan sayur atau buah yang belum dicuci.

7. Anatomi Rahim yang tidak normal

Sebanyak 18 persen keguguran diakibatkan oleh anatomi Rahim yang tidak normal. Namun ketidaknormalan tersebut sulit dideteksi oleh USG biasa, sehingga perlu dilakukan tes HSG atau hysterosalpingogram untuk mengetahui kondisi Rahim.

Baca Juga: Mampu Turunkan Tekanan Darah, Cokelat Bisa Lindungi Jantung Anda

8. Minum alkohol

Alkohol dapat menembus plasenta dan dirasakan efek negatifnya oleh janin. Sehingga janin yang belum matang dengan sempurna tidak mampu untuk menahan efek tersebut dan akhirnya menyebabkan keguguran.

9. Paparan bahan kimia

Banyak sekali zat-zat kimia yang tidak disadari berada di lingkungan sekitar, seperti logam berat, maupun polusi udara yang bisa meningkatkan risiko keguguran.

10. Perokok aktif dan pasif

Merokok bukan hanya seseorang yang aktif saja tetapi juga seseorang yang menghirup asap rokok dari oranglain bisa menyebabkan vasokonstriksi atau penurunan aliran darah pada plasenta akibat nikotin

Hipoksia janin akibat pembentukan karboksi haemoglobin serta ayah yang merokok bisa meningkatkan kerusakan DNA pada sperma sehingga meningkatkan kelainan kromosom pada janin yang dikandung, sehingga meningkatkan resiko keguguran.

11. Penggunaan obat-obatan tertentu.

Obat-obatan kimia dan obat obatan herbal dapat meningkatkan resiko keguguran, dari kontraksi Rahim dari obat yang mengendap di bagian plasenta dan mengganggu pembentukan organ pada janin.

12. Stres dan kecemasan psikologi

Wanita yang sedang hamil berisiko tinggi mengalami keguguran sebanyak 40 persen karena stres dan kecemasan yang dialami.

"Stres yang sering terjadi pada wanita itu biasanya karena masalah ekonomi, kurangnya dukungan psikologis dari keluarga maupun suami, ketakutan akan infertilitas hingga tuntutan dari pekerjaan," ujar dr. Ema Surya Pertiwi.

13. Paparan radiasi tingkat rendah

Paparan radiasi tingkat rendah ini termasuk alat-alat elektronik seperti handphone dan komputer yang ternyata bisa mempengaruhi kehamilan dan meningkatkan keguguran pada wanita.

14. Mengkonsumsi kafein yang berlebihan

Baca Juga: Manfaat Kopi untuk Kesehatan, Ini Kata dr. Saddam Ismail

Asupan kafein yang tinggi dapat melewati plasenta, sehingga organ yang belum berkembang dengan sempurna di dalam janin dapat merasakan efek dari kafein tersebut, sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung, peningkatan kehilangan cairan, serta janin akan semakin sulit untuk mengeluarkan kafein di dalam tubuhnya dan berakibat meningkatkan risiko keguguran.

"Ketika wanita mengkonsumsi kafein lebih dari 150 mg , hal itu bisa meningkatkan risiko keguguran sebanyak 20 persen," tutur dr. Ema Surya Pertiwi, dikutip Portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Emasuperr pada Kamis, 4 Agustus 2022.

Nah itulah informasi seputar 14 kebiasaan yang ternyata jadi penyebab keguguran pada ibu hamil menurut dr. Ema Surya Pertiwi.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah