Gagal Jantung, Kenali Gejala, Penyebab dan Penanganannya

- 30 Juli 2022, 06:15 WIB
Gagal Jantung, Kenali Gejala, Penyebab dan Penanganannya
Gagal Jantung, Kenali Gejala, Penyebab dan Penanganannya /Ilustrasi Pixabay/

PORTAL SULUT - Gagal jantung atau Heart Failure juga dikenal dengan gagal jantung kongestif.

Terlepas dari namanya kondisi ini bukan berarti jantung benar-benar berhenti berfungsi, melainkan jantung tidak bisa berfungsi dengan baik.

Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja tetapi lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun.

Baca Juga: HATI-HATI! Ginjal Sudah Mulai Rusak Jika Ada 9 Tanda ini Ada Pada Kulit Kata dr. Ema Surya Pertiwi

Nah kenali penyebab gejala hingga pengobatan gagal jantung.

Dikutip ChanelnYouTube VDVC Health, ikuti penjelasan ini bersama Dr Jeffry Aloys Gunawan, dokter spesialis penyakit dalam berikut ini.

Apa pengertian gagal jantung?

Gagal jantung adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada pompa jantung, bahwa jantung itu ada dua fungsinya.

Pertama untuk kontraksi dan yang kedua untuk dilatasi atau pengisian dari jantung itu sendiri.

Pada gagal jantung itu biasa terjadi gangguan pada kedua fungsi yang mengakibatkan darah yang dipompa saat mengisi atau saat kontraksi itu sangat tidak efektif, sehingga darah yang mengalir ke seluruh tubuh kita menjadi terganggu dan akhirnya mengalami gejala-gejala gagal jantung.

Apa penyebab dari gagal jantung?

Tergantung, penyebabnya bisa macam-macam, bisa disebabkan karena adanya keturunan atau ada kelainan genetik, sehingga otot jantungnya mengalami kelainan atau yang kita sebut dengan kardiomiopati.

Juga karena faktor lingkungan seperti ada riwayat diabetes atau darah tinggi, atau ada penyumbatan pembuluh darah jantung, sehingga ototnya menjadi lemah dan tidak mampu memompa dan akhirnya berujung pada gagal jantung.

Apa yang dirasakan jika gagal jantung?

Gagal jantung itu secara umum dibagi atas dua, Ada gejala Mayor atau gejala utama dan gejala yang minor.

Biasanya gejala berupa sesak nafas terutama saat beraktivitas dan juga saat tidur tanpa bantal, dan itu biasanya akan muncul gejala sesak nafas.

Selanjutnya, akan timbul gejala seperti tidak nyaman dan juga ada sesak nafas di malam hari, sehingga pasiennya cenderung terbangun saat malam hari.

Kemudian ada gejala minor atau gejala yang bukan utama, semuanya yang pertama itu ada gejala berupa bengkak kaki, dari biasanya gagal jantung kakinya bengkak dan seringkali timbul cekungan, kalau ditekan-tekan biasa ada bekasnya.

Baca Juga: HATI-HATI! Ginjal Sudah Mulai Rusak Jika Ada 9 Tanda ini Ada Pada Kulit Kata dr. Ema Surya Pertiwi

Kemudian kedua, biasanya ada pembesaran liver, seringkali perut akan begah rasanya dan kalau di USG livernya terlihat ada pembesaran, alis ukurannya biasanya lebih dari 15 cm dan selanjutnya ada gejala gejala batuk, seringkali juga pada penderita gagal jantung yang kita kenal dengan gejala minor.

Apa saja faktor risiko gagal jantung?

Faktor risiko gagal jantung itu ada beberapa, semuanya yang paling sering biasanya itu ada darah tinggi, ada gula, ada kolesterol.

Kemudian ada gangguan asam urat dan bisa juga ada gangguan pembuluh darah jantung terjadi sumbatan pada pembuluh darah jantung koroner yang mengakibatkan aliran ke otot jantungnya menjadi berkurang atau yang kita kenal dengan kardiomiopati.

Sehingga akhirnya pompanya menjadi lemah dan terjadilah kondisi gagal jantung. Juga ini ada juga yang menghubungkan dengan faktor keluarga, kadang-kadang Ada riwayat keluarga yang memang ada penyakit jantung sebelumnya yang bisa menurun pada anaknya.

Bagaimana diagnosis gagal jantung dilakukan?

Biasanya itu dilakukan dengan pemeriksaan, pastinya awalnya itu di wawancara semuanya, untuk di tanyakan kalau ada riwayat Mayor atau reward minor.

Gejala utama dan gejala yang tidak utama, biasanya didapatkan adanya dua, gejala Mayor atau misalnya kita dapatkan ada Mayor juga dan minor, itu juga bisa termasuk ke dalam jantung.

Selanjutnya kita lakukan fisik biasa kita dengarkan murni bunyi jantung semuanya dan juga di ukur pembuluh darah disekitar leher, yang biasa dikenal jugulare.

Bisa juga dilihat kakinya bila ada pembengkakan atau tidak, juga bisa perutnya apakah ada bengkak di perut yang kita sebut dengan asites atau tidak, atau ada hepatomegali alias pembesaran liver.

Nah saat pemeriksaan, bisa dilakukan pemeriksaan seperti nt-probnp, ini akan menunjukkan seberapa besar kerusakan atau gangguan pada pompa jantung yang terjadi.

Dan semakin besar nilai npv Robben maka akan semakin luas gangguan otot jantung yang ada, sehingga kita bisa simpulkan gangguan gagal jantungnya lebih berat.

Selanjutnya kita juga akan melakukan pemeriksaan USG jantung untuk di ukur berapa persen pompa jantungnya.

Persentasenya dibagi menjadi tiga, ada yang namanya gangguan gagal jantung yang fungsi jantungnya Masih normal atau kita kenal dengan freezer, itu biasanya fungsi jantungnya masih di atas 50 persen.

Kemudian kalau sudah ada penurunan hingga 40% alias 40-50 persen biasa kita sebut gagal jantung yang pertengahan. Dan yang ketiga itu biasanya fungsi jantungnya setelah diukur melalui USG, jantung telah menuru atau kurang dari 40 persen.

Baca Juga: Berikut 8 Daftar Makanan Penurun Asam Urat Secara Alami Menurut dr. Ema Surya Pertiwi

Maka itu sebut sebagai Rich familiar atau kita kenal dengan gagal jantung yang sudah sangat menurun fungsinya.

Inilah yang lebih berat dan biasanya gejalanya juga lebih nyata gitu lebih terlihat pada pasien dan pastinya sangat menggangu kualitas hidupnya.

Bagaimana pengobatan gagal jantung?

Gagal jantung ini pengobatannya ada banyak, tergantung derajat beratnya dan pasti pada awalnya akan melakukan terapi untuk hidup, dan akan dilakukan modifikasi untuk makanannya.

Kemudian olahraganya seperti senam jantung dan berbagai macam olahraga aktivitas fisik lain yang aman untuk jantungnya.

Selanjutnya dilakukan penanganan dengan memberikan obat-obatan. Biasanya obat-obatan dengan oandp atleast optimal medical therapy yang mana ini terdiri atas a-b-c-d-e-f-g-a bentuk singkatannya.

Bagaimana pencegahan gagal jantung?

Mencegah gagal jantung tentu ada beberapa langkah yang harus diatasi, terutama tadi untuk faktor resiko yang bisa dimodifikasi.

Contohnya darah tinggi, gula kolesterol, asam urat, itu sebenarnya bisa kita cegah dengan cara menjaga pola makan.

Harus kurangi yang tidak sehat, juga olahraga diakukan minimal intensitas sedang dan kita lakukan selama kurang lebih 30 menit sehari atau lima hari dalam seminggu.

Minimal bisa membakar kalori atau menghasilkan metabolisme yang lebih dari tiga kali dari metabolisme.

Orang yang hanya duduk saja seperti seorang mager, bisa kenali organ sehat.

Jadi kalau tiga kali lebih dari orang-orang yang diam aja Itu baru kita sebut dengan olahraga yang intensitas sedang atau cukup baik.

Kandang untuk mengetahui kondisi jantung tentu diukur denyut nadi untuk melihat jantung kita mencapai 70 persen dari jantung maksimal, maka harus dengan olahraga yang cukup, terutama untuk jantung.

Lalu bagimana caranya denyut jantung maksimal?

Biasa akan menggunakan rumus 220 dikurangi dengan denyut usia kita, jadi 220 dikurangi usianya 30 tahun tentu maksimalnya berarti kurang lebih sekitar 190 kali permenit.

Jika raga upayakan mengukur dengan jam digital LED atau jam yang ada di lengan yang bisa mengukur langsung nadinya.

Nah kalau sudah mencapai tadi 190/70 persen, atau sekitar 150 berarti sudah termasuk olahraganya cukup baik untuk kesehatan.

Jadi salah yang diperhatikan adalah atur pola makan dan juga olahraga maksimalkan, jangan lupa kurangi merokok atau stres, terutama stres emosi karena kadadang ini tidak bisa di hindari. Dan terakhir kurangi konsumsi garam berlebihan.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah