Berhenti Begadang Mulai Dari Sekarang! 6 Dampak Berbahaya Sering Bergadang

- 23 Juni 2022, 16:36 WIB
Ilustrasi/Berhenti Begadang Mulai Dari Sekarang! 6 Dampak Berbahaya Sering Bergadang
Ilustrasi/Berhenti Begadang Mulai Dari Sekarang! 6 Dampak Berbahaya Sering Bergadang /

PORTAL SULUT - Sekarang ini banyak orang yang kurang tidur.

Manusia modern adalah bagian dari masyarakat yang terbiasa begadang untuk belajar, bekerja, atau bahkan bersenang-senang dan menghibur diri seperti main video game atau nonton film sampai larut malam.

Tanpa disadari, kebiasaan begadang ini bisa menimbulkan konsekuensi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca Juga: Inilah Tanda Kamu Punya Bakat Terpendam, Menurut Primbon Jawa Punya Ilmu Spiritual

Kesehatan fisik dan mental akan terpengaruh oleh kurangnya waktu tidur dan menimbulkan beberapa bahaya.

Dilansir Portal Sulut, dari channel youtube halo sehat, berikut ini dampak negatif sering begadang.

1.Gangguan sistem syaraf pusat

Sistem syaraf pusat adalah jalur utama bagi informasi yang dibutuhkan oleh seluruh tubuh.

Tidur yang cukup dibutuhkan agar jalur ini bisa berfungsi dengan benar, tetapi insomnia kronis atau kebiasaan begadang bisa mengganggu cara tubuh mengirim dan memproses informasi ini.

Kurang tidur juga bisa menyebabkan kesulitan berkonsentrasi atau mempelajari hal baru.

Sinyal yang dikirim oleh tubuh juga bisa jadi terhambat sehingga mengurangi kemampuan koordinasi dan meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan.

Kurang tidur bisa membuat orang menjadi tidak sabaran, atau rentan terkena mood swing, serta bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan kreativitas.

Baca Juga: 7 Weton Pewaris Lidah Api, Ucapannya Ditakuti Banyak Orang

2.Melemahkan sistem kekebalan tubuh

Saat kita tidur, sistem imun memproduksi zat-zat yang bertugas melindungi tubuh dan melawan infeksi, yaitu antibodi dan cytokine.

Sistem imun memanfaatkan zat-zat ini untuk melawan gangguan dari bakteri dan virus.

Kebiasaan begadang dan kurangnya tidur akan mencegah sistem imun dari membangun benteng pertahanannya.

Jika tubuh tidak mendapat cukup waktu tidur, maka ia tidak bisa melawan gangguan benda asing dan memperlambat waktu pemulihan jika sedang sakit.

Kekurangan tidur dalam waktu lama bisa meningkatkan resiko terjadi kondisi kronis seperti diabetes mellitus dan penyakit jantung.

3.Gangguan sistem pernapasan

Hubungan antara tidur dan sistem pernapasan bekerja dua arah.

Gangguan pernafasan di malam hari yang disebut obstructive sleep apnea (OSA) bisa mengganggu tidur dan menurunkan kualitas tidur.

Ketika berkali-kali terbangun sepanjang malam, atau tidur pun akan berkurang, yang akan membuat tubuh rentan terkena infeksi pernapasan seperti salesma dan flu.

Kekurangan tidur juga bisa memperburuk penyakit pernapasan seperti gangguan paru-paru kronis.

Baca Juga: Inilah 5 Jenis Tanaman Hias Penghasil Udara Terbaik, Selain Membuat Cantik Ruangan juga Menyehatkan

4.Gangguan sistem pencernaan

Dibarengi makan berlebihan dan kurang olahraga, begadang adalah faktor resiko lain penyebab kelebihan berat badan dan obesitas.

Tidur mempengaruhi kadar dua hormon, leptin dan ghrelin, yang mengendalikan rasa lapar dan kenyang.

Begadang juga membuat tubuh terlalu lelah untuk berolahraga.

Seiring waktu, kurangnya aktivitas fisik bisa membuat tubuh bertambah berat karena kalori yang dibakar tidak cukup banyak untuk membangun massa otot.

Kekurangan tidur juga menyebabkan tubuh melepaskan lebih sedikit insulin setelah makan yang bertugas mengurangi kadar gula darah.

Kondisi ini kemudian menurunkan toleransi tubuh atas glukosa yang berhubungan dengan resistensi insulin dan mengarah pada diabetes mellitus dan obesitas.

5.Terkena gangguan sistem kardiovaskuler

Tidur mempengaruhi kondisi kesehatan jantung dan pembuluh darah, termasuk yang berhubungan dengan gula darah, tekanan darah, dan kadar inflamasi.

Tidur juga berperan penting dalam proses perbaikan dan pemulihan pembuluh darah dan jantung yang mengalami kerusakan.

Orang yang tidak cukup tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskuler termasuk serangan jantung dan stroke.

Baca Juga: Jantung Kuat Pembuluh Darah Bersih, Cukup Minum Air Rebusan Ini Kata dr. Zaidul Akbar

6.Gangguan sistem endokrin

Produksi hormon dalam tubuh tergantung dari kualitas tidur yang didapatnya.

Untuk menghasilkan testosterone, dibutuhkan setidaknya 3 jam tidur tanpa gangguan, yang kira-kira mencakup episode R.E.M. (rapid eye movement) pertama.

Terbangun terus-menerus sepanjang malam atau begadang bisa mempengaruhi produksi hormon ini.

National sleep foundation membuat sebuah laporan berdasarkan penelitian mengenai berapa banyak waktu tidur yang baik setiap hari untuk kelompok usia berbeda, diantaranya adalah.

-Orang lanjut usia, diatas 65 tahun: 7-8 jam

-Dewasa, usia 26 hingga 64 tahun: 7-9 jam

-Dewasa muda, usia 18 hingga 25 tahun: 7-9 jam

-Remaja, berusia 14 hingga 17 tahun: 8-10 jam.

-Anak usia sekolah dasar, usia enam hingga 13 tahun: 9-11 jam

-Anak usia pra sekolah, usia 3 hingga 4 tahun 10-13 jam

-Balita: 11-14 jam

-Bayi usia 4 hingga 11 bulan: 12-15 jam

-Bayi baru lahir: 14-17 jam

Cobalah mengurangi kebiasaan begadang dan memperbaiki kualitas tidur dengan cara berikut.

Baca Juga: Resep Ampuh Tingkatkan Vitalitas Pria ala dr. Zaidul Akbar, Konsumsi Biji Buah Ini

Jangan menggunakan handphone atau komputer mendekati waktu tidur.

Ini termasuk main game dan menonton film.

Cahaya yang dihasilkan oleh gadget bisa menggangguk sinyal yang dikirim ke otak untuk memberitahu bahwa tubuh membutuhkan istirahat.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah