PORTAL SULUT - Kali ini tes psikologi akan mengungkap alasan kenapa Anda tidak mau meminta bantuan orang lain.
Ada banyak alasan yang dapat memicu perilaku ini dan banyak manfaat yang hilang dengan tidak meminta bantuan.
Dengan tidak meminta bantuan, kita menempatkan diri kita dalam situasi di mana kita menghabiskan banyak sumber daya.
Jika tidak diubah menjadi hasil yang efektif, dapat menyebabkan kita menimbulkan perasaan frustrasi yang mencolok.
Kedua, kita kehilangan kesempatan untuk merasakan kebaikan orang lain dan meningkatkan pandangan kita tentang dunia.
Dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari laman namastest pada 18 April 2022.
Berikut, inilah penjelasan untuk kartu yang telah Anda pilih :
1. Kartu pertama
Anda tampak sebagai orang yang gigih, yang tahu apa yang diinginkannya, tanpa rasa takut, dan tidak membutuhkan siapa pun.
Mungkin itu benar dalam banyak aspek kehidupan Anda, namun meminta bantuan bukan berarti Anda lemah atau malas.
Orang-orang yang memiliki kerendahan hati di dalam hati mereka, dan tidak takut menjadi rentan.
Periksa apakah ada sesuatu seperti ini dalam diri Anda, untuk memperbaikinya dengan cinta jika Anda mau.
2. Kartu kedua
Anda tidak dapat meminta bantuan karena Anda hidup membantu orang lain, selalu meninggalkan diri Anda di tempat ketiga dan bahkan keempat.
Ya, memang menyenangkan untuk mengkhawatirkan orang lain, tetapi ketika kita tidak menjaga diri kita sendiri.
Kita hanya menunjukkan bahwa kita tidak mencintai diri kita sendiri, bahwa kita tidak menghargai diri sendiri, bahwa jauh di lubuk hati, kita tidak merasa berharga atau peduli.
3. Kartu ketiga
Anda tidak meminta bantuan karena Anda berada di kolam para korban dan Anda tenggelam dalam tangisan Anda sendiri.
Dalam emosi negatif Anda sendiri terhadap diri sendiri, berpikir dan meyakinkan diri sendiri bahwa tidak ada yang tertarik pada Anda dan tidak ada yang dapat membantu Anda.
Dari tempat itu, sulit bagi orang untuk melihat Anda karena Anda hanya berhasil tenggelam di tengah danau.
Bangun, minta tolong, sadari bahwa kita selalu ditemani, dan sembuhkan dengan cinta.***