Ngeri... Dokter Keluarkan 56 Batu Ginjal dari Anak Usia 9 Tahun, Kebiasaan ini Jadi Penyebabnya

1 Februari 2024, 08:09 WIB
206 batu ginjal yang berhasil dikeluarkan tim dokter Rumah Sakit Global Aware Gleneagles. /SWNS/


PORTAL SULUT - Sebuah video viral di TikTok tentang cerita seorang anak usia 9 tahun yang harus dioperasi karena sakit perut.

Awalnya anak ini merasakan sakit di bagian perutnya. Kemudian setelah diperiksa ke dokter diketahui jika di dalam perut anak tersebut ditemukan banyak batu yang bersarang di ginjalnya.

Siapa sangka kebiasaan sang ibu menjadi alasan mengapa anaknya terkena batu ginjal.

Baca Juga: Bila Dikonsumsi Secara Rutin, Makanan dan Minuman Ini Berkhasiat Memelihara dan Meningkatkan Fungsi Paru-Paru

Awal mulanya, dikutip dari akun TikTok @berita segar, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dilarikan ke rumah sakit karena sakit perut yang patah.

Gambar USG menunjukkan sejumlah benda besar asing dalam ginjal.

Operasi batu ginjal lapatoskopi dapat dilakukan dengan cepat.

Dokter mengeluarkan total 65 batu dengan bery ukuran dari dalam tubuh bocah tersebut.

Usut punya usut, ternyata kebiasaan sang ibu jadi penyebab.

Sang ibu sering memberikan makanan asin-asinan dan terus menerus minum minuman bersoda.

Dikutip dari halodoc, kebiasaan konsumsi minuman bersoda dapat memicu penyakit, seperti:

1. Obesitas

Masalah kesehatan pertama yang mengintai penyuka soda adalah obesitas. Hal ini dibenarkan dalam hasil penelitian yang dipublikasikan dalam National Library of Medicine National Institutes of Health pada tahun 2007 lalu.

Minuman bersoda memiliki kandungan gula yang tinggi, bahkan empat kali lebih tinggi dari minuman manis biasa. Jika dikonsumsi terlalu sering, maka dapat meningkatkan risiko berat badan berlebihan atau obesitas. Padahal, obesitas merupakan akar dari banyak penyakit serius lainnya.

2. Diabetes Tipe 2

Memiliki kaitan yang cukup erat dengan obesitas, konsumsi soda secara berlebihan juga secara tak langsung dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Kaitan antara konsumsi soda berlebihan dengan diabetes tipe 2 ini diungkapkan dalam studi di tahun 2010, yang bertajuk Sugar-sweetened Beverages and Risk of Metabolic Syndrome and Type 2 Diabetes: A Meta Analysis.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa asupan pemanis jenis fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin. Itulah sebabnya mengonsumsi soda yang kadar gulanya sangat tinggi, meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Pada studi baru-baru ini, yang mengamati kaitan antara konsumsi gula dan diabetes di 175 negara, juga menunjukkan setiap 150 kalori gula yang dikonsumsi per harinya (setara dengan sekaleng soda) meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 1,1 persen.

Oleh karena itu, batasilah konsumsi soda dan ganti dengan minuman menyegarkan tapi sehat, seperti infused water atau jus buah tanpa gula. Selain itu, penting juga untuk memeriksakan kadar gula darah secara rutin, terutama yang memiliki risiko tinggi akan diabetes.

Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc, lalu pesan layanan pemeriksaan laboratorium. Petugas lab akan datang ke alamatmu, pada waktu yang telah kamu tentukan.

Baca Juga: Saat Mengalami Wasir, Beberapa Makanan Ini Menjadi Pantangan dan Harus Dihindari!

3. Osteoporosis

Minuman soda yang dikonsumsi secara berlebihan juga ternyata dapat menyebabkan kerusakan dan kerapuhan tulang, lho. Jika tulang rapuh dan rusak, risiko untuk terkena osteoporosis meningkat. Lalu, mengapa minuman bersoda bisa merusak tulang? Asam fosfat yang terkandung di dalamnya cukup tinggi. Perlu diketahui bahwa asam fosfat adalah zat yang dapat merusak jaringan tulang.

Minuman soda juga dapat merusak tulang dengan cara menghambat penyerapan kalsium oleh tubuh. Padahal, kalsium adalah nutrisi yang dibutuhkan agar tulang dan gigi dapat tetap sehat. Jadi, dapat dikatakan bahwa semakin sering minum soda, semakin banyak pula jumlah kalsium yang tidak dapat diserap tubuh.

4. Penyakit Ginjal

Tingginya kadar fruktosa dalam soda juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit ginjal, seperti gagal ginjal dan sepsis. Hal ini juga dapat diperparah jika tidak diimbangi dengan minum air putih yang cukup.

5. Insomnia

Selain gula, soda juga memiliki kandungan aspartame di dalamnya. Zat tersebut dapat memicu terjadinya gangguan tidur di malam hari atau insomnia. Jika hal ini terjadi berkelanjutan, bukan tidak mungkin risiko depresi dan gangguan neurologis juga akan meningkat.

6. Kerusakan Gigi

Sama halnya seperti tulang, gigi memerlukan asupan kalsium yang cukup agar tetap sehat. Namun, minuman bersoda dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh. Akibatnya, kerusakan gigi pun dapat terjadi. Mulai dari keropos, gigi berlubang, karies, hingga pertumbuhan gigi yang tidak sempurna.

7. Asam Urat

Kadar asam urat dalam tubuh juga dapat meningkat akibat kandungan fruktosa dalam minuman soda yang sangat tinggi. Lalu, jika kadar asam urat dalam tubuh terlampau tinggi, gejala yang dapat dirasakan adalah nyeri di sekitar sendi. Jika memiliki riwayat asam urat sebelumnya, minum soda dapat membuat gejala kambuh.

8. Penyakit Jantung

Asupan gula berlebih telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini juga dibuktikan dalam penelitian pada 2012, yang dipublikasikan dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health.

Penelitian ini berfokus pada 40.000 responden dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman manis setiap harinya berisiko 20 persen lebih tinggi untuk mengalami atau meninggal akibat serangan jantung, dibandingkan dengan pria yang jarang mengonsumsi minuman manis.

Itulah penyakit yang bisa terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi minuman bersoda. Jika kamu merasakan gejala-gejalanya, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler