Kesalahan Saat MPASI yang Bisa Meningkatkan Risiko Stunting Pada Anak

17 November 2023, 20:22 WIB
Ilustrasi/Kesalahan Saat MPASI yang Bisa Meningkatkan Risiko Stunting Pada Anak /

PORTAL SULUT - Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama dan memberikan dampak gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan.

Dimana anak yang terkena stunting memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya.

Stunting juga dapat menyebabkan gangguan kognitif seperti kesulitan belajar ataupun membuat anak menjadi mudah terkena penyakit.

Baca Juga: 3 Zodiak Paling Mujur di Bulan Desember, Rezeki Besar Datang di Akhir Tahun 2023!

Sehingga penting bagi parents untuk memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup di setiap harinya, termasuk saat menyiapkan MPASI untuk anak.

Hal ini dikarenakan masa pemberian MPASI menjadi momen penting untuk pertumbuhan anak, terutama di usia 6 sampai 12 bulan.

Namun ternyata sebagian parents yang masih ada yang keliru dalam menyiapkan atau membuat MPASI pada anak yang menyebabkan nutrisi yang dikonsumsi anak tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisinya atau belum mencukupi kebutuhan nutrisinya.

Nah agar parents terhindar dari hal tersebut, pada artikel kali ini akan dibahas kesalahan saat MPASI yang bisa meningkatkan risiko stunting pada anak.

Dilansir Portal Sulut dari channel YouTube Dunia Parenting, berikut pembahasan selengkapnya.

1. Tidak menambahkan protein hewani yang cukup pada MPASI

Baca Juga: Keceriaan Hadir di Akhir Tahun! 3 Weton Ini Bakal Diguyur Rezeki dan Keberuntungan kata Primbon Jawa

Kesalahan pertama saat MPASI yang bisa meningkatkan risiko stunting pada anak ialah tidak menambahkan protein hewani yang cukup pada anak.

Takaran protein hewani untuk bayi usia 6-8 bulan ialah sekitar 20-30 kilo kalori per hari.

Ini dapat dipenuhi dari porsi makan per hari sebanyak 30-45 gram daging ayam itu sekitar satu potong sedang, ataupun 30-45 gram daging ikan sekitar 1/3 potong sedang, atau 1 butir telur ayam per hari.

Pada anak usia 9-11 bulan, takaran protein hewaninya ialah sekitar 30-45 kilo kalori per hari.

Ini dapat dipenuhi dari porsi per hari sebanyak 45-60 gram daging ayam sekitar satu sampai satu setengah potong sedang, 45-60 gram daging ikan, atau 1 sampai 1 setengah butir telur ayam per hari.

Adapun takaran protein hewani untuk bayi usia 11 sampai 23 bulan ialah sekitar 55-82,5 kilo kalori per hari.

Baca Juga: 13 Tanggal Lahir Kesayangan Eyang Semar, Bakal Terima Berkah Mendadak di Akhir Tahun Ini kata Primbon Jawa

Ini dapat terpenuhi dari porsi perhari sebanyak 80 sampai 120 gram daging ayam atau sekitar 2-3 potong sedang, 80 sampai 120 gram daging ikan, atau 2 sampai 3 butir telur ayam per hari.

Protein hewani sangat penting dan sangat dibutuhkan bayi sebagai sumber asam amino esensial terbaik yang dibutuhkan si kecil untuk mengaktifkan hormon pertumbuhannya.

2. Terlalu banyak protein nabati

Terlalu banyak protein nabati dalam porsi MPASI anak juga tidak baik loh parents, seperti saat terlalu banyak menambahkan kacang merah ataupun kacang hijau.

Hal ini dikarenakan jenis kacang-kacangan ini mengandung penyerapan yang rendah, tambahkanlah protein nabati secukupnya sesuai dengan kebutuhan anak.

3. Tidak menambahkan sumber lemak

Lemak memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dan membantu penyerapan protein, sehingga lemak penting ditambahkan dalam porsi MPASI si kecil.

Baca Juga: 8 Weton Pilihan Primbon Jawa! Perlu Bersiap Diri untuk Menyambut Rezeki yang Membludak di Akhir Tahun 2023

Parents dapat menambahkan sumber lemak dalam menu MPASI si kecil seperti minyak dan santan karena kedua bahan tersebut mengandung vitamin E, zat besi, dan juga zinc.

Saat ini ada banyak alternatif minyak untuk MPASI bayi seperti Ekstrak Virgin Olive Oil atau EVOO, minyak zaitun, ataupun minyak kanola.

4. Tidak menambahkan sumber zat mikronutrien penting

Zat mikronutrien seperti zinc dan zat besi merupakan salah satu mineral penting yang berperan dalam pertumbuhan sel dan membangun sistem imunitas tubuh.

Beberapa bahan makanan yang mengandung kandungan nutrisi tersebut diantaranya daging merah dan hati ayam.

Pada saat mempersiapkan MPASI, sebaiknya parents jangan lupa memasukkan bahan makanan yang mengandung zat mikronutrien penting seperti zinc dan zat besi.

5. Terlalu banyak memberikan snack pada anak

Meski saat makan snack anak terlihat seakan-akan memasukkan umpan nutrisi, namun nyatanya snack seperti buah-buahan mengandung kalori yang rendah.

Baca Juga: Hidup Makmur dan Beruntung, 6 Shio Ini Menikmati Kebahagiaan Dengan Pasangan di Masa Tuanya

Sehingga terlalu banyak makan snack dapat menyebabkan anak cepat merasa kenyang dan membuat pemberian MPASI tidak berjalan maksimal.

Nah itu dia parents kesalahan saat MPASI yang bisa meningkatkan risiko stunting pada anak.

Semoga informasi ini bermanfaat.***

Editor: Jaka Prasojo

Tags

Terkini

Terpopuler