Hati-hati Rasa Nyeri pada Miss V, Bisa jadi Itu Vulvodynia, Bahayakah dan Bagaimana Menanganinya?

9 Maret 2023, 05:44 WIB
Hati-hati Rasa Nyeri pada Miss V, Bisa jadi Itu Vulvodynia, Bahayakah? dan Bagaimana Menanganinya?/Pexeks /

PORTAL SULUT - Banyak wanita yang merasakan rasa nyeri pada area kemaluan atau miss V namun tak menyadarinya. Hati-hati, jangan sampai itu gejala Vulvodynia.

Apakah Vulvodynia itu berbahaya dan bagaimana mengatasinya? cek selengkapnya di sini.

Area kewanitaan sangat rentan terhadap infeksi atau penyakit. Jika kamu mengalami rasa nyeri pada miss v selama lebih dari tiga bulan tanpa penyebab yang jelas, bisa jadi ini adalah tanda dari vulvodynia.

Nyeri pada miss v akibat vulvodynia bisa terasa seperti terbakar, menyengat, dan gatal. Ketika siklus haid mendekat, rasa nyeri bahkan bisa bertambah parah sehingga bikin orang yang mengalaminya sulit beraktivitas.

Baca Juga: Untuk Mencegah Hipertensi, Konsumsilah Buah-buahan Enak Ini!

Penyebab vulvodynia

Beberapa perempuan pernah mengeluhkan nyeri di bagian miss v tanpa sebab. Setelah diperiksa, ternyata nyeri tersebut berasal dari area vulva. Sayangnya, studi mengenai vulvodynia masih terbatas sehingga belum ditemukan penyebab pasti dari kondisi ini.

Namun, penyebabnya diduga berasal dari banyak faktor, seperti:

- cedera atau iritasi saraf pada area vulva,
- memiliki riwayat infeksi miss v,
- memiliki alergi atau kulit sensitif,
- perubahan hormon tertentu di dalam tubuh,
- faktor keturunan,
- kejang otot di area panggul,
- disfungsi seksual,
- gangguan kecemasan atau depresi, serta riwayat pelecehan seksual.

Meskipun penyebabnya susah buat dipastikan, perempuan yang mengalami vulvodynia pada umumnya udah memiliki salah satu atau beberapa masalah kesehatan berikut.

- Sindrom kandung kemih.
- Sindrom iritasi usus.
- Fibromyalgia (nyeri otot di seluruh tubuh.
- Gangguan sendi temporomandibular (sendi rahang).

Dokter belum tahu apa penyebab pasti vulvodynia, tapi gejala umum yang penderitanya rasakan berupa nyeri terus-menerus di dalam dan sekitar vulva. Tingkat rasa nyeri pun bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat.

Baca Juga: Ketika Miss V Tumbuh Daki Hitam dr. Ema Surya Pertiwi Anjurkan Segera Tangani, Gejala Penyakit Serius!

Apakah vulvodynia bisa dicegah?

Nyeri pada miss v akibat vulvodynia bisa datang tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas sehingga mengganggu aktivitas. Meski sulit dicegah, gaya hidup di bawah ini mungkin bisa mengurangi risikonya.

- Pilihlah pakaian dalam berbahan katun yang longgar.
- Hindari produk kebersihan yang memiliki wewangian.
- Pastikan tangan higenis sebelum menyentuh area kewanitaan.
- Hindari menyentuh area vulva.
- Mulailah kelola stres, sebab stres berlebih bisa membuat nyeri vulvodynia makin parah.

Cara mengatasi nyeri di bagian miss v

Bila kamu mengalami vulvodynia, dokter mungkin menyarankan perawatan gabungan antara obat-obatan dan fisioterapi guna meringankan rasa nyeri di area terluar miss v tersebut. Penanganan yang disarankan dokter biasanya meliputi terapi berikut.

1. Pemberian obat

Obat pereda nyeri umum, seperti parasetamol dan ibuprofen, biasanya kurang ampuh untuk menghilangkan rasa sakit vulvodynia. Maka dari itu, dokter akan meresepkan obat khusus di bawah ini dengan dosis rendah.

Obat antidepresan untuk mengubah jalur penghantaran sinyal nyeri di dalam sel saraf. Efek samping obat ini antara lain rasa kantuk, penambahan berat badan, dan mulut kering.
Obat anti-epilepsi untuk mengurangi nyeri dan kejang otot. Efek sampingnya yaitu pusing, ngantuk, dan penambahan berat badan.

2. Gel dan pelumas vulva

Ketika nyeri akibat vulvodynia muncul, kamu bisa mengatasinya dengan mengoleskan gel atau pelumas vulva secara perlahan. Kamu juga bisa menggunakan gel tersebut setiap malam sebelum tidur. Pelumas ini bisa menenangkan area vulva dan membantu melembapkannya jika kering.

Ada juga obat tertentu berbentuk gel, krim, atau salep yang digunakan untuk mengobati vulvodynia. Kamu bisa membelinya di apotek terdekat, tentu dengan resep dokter guna mencegah efek samping yang nggak diinginkan.

Baca Juga: Hati-Hati Jika Kuku Tiba-tiba Kuning, Pertanda Ada Penyakit Bahkan Bisa Jadi Penyakit Berbahaya

3. Fisioterapi

Kamu akan melakukan beberapa latihan dasar panggul dari fisioterapis, seperti cara merelaksasikan otot dasar panggul untuk mengendurkan otot-otot yang tegang di area miss v.

Beberapa fisioterapis mungkin juga akan menyarankanmu untuk mencoba teknik TENS (Terapi Stimulasi Listrik Transkutan). Mesin TENS akan mengalirkan arus listrik ringan ke area yang sakit. Rasa nyeri pun akan hilang secara perlahan.

4. Operasi

Operasi untuk mengangkat bagian vulva bisa saja dilakukan jika rasa sakitnya nggak kunjung hilang. Namun, sangat sedikit kasus vulvodynia yang berakhir di meja operasi. Lantaran, nyeri kronis tersebut masih bisa kembali sehingga prosedur ini nggak direkomendasikan.

Apakah kamu harus selalu ke dokter?

Penangan untuk vulvodynia biasanya hanya berfokus untuk menghilangkan gejalanya saja, bukan penyebabnya. Maka dari itu, orang-orang yang mengalami vulvodynia akan mendapatkan pengobatan yang berbeda sesuai tingkat nyeri yang dialaminya.

Apabila kamu merasakan nyeri di area vagina bagian luar secara terus-menerus, bisa jadi itu merupakan gejala vulvodynia. Kamu sebaiknya mengunjungi dokter sesegera mungkin supaya bisa tahu penyebabnya..

Vulvodynia nggak bisa sembuh dengan sendirinya sehingga membutuhkan pengobatan yang diberikan oleh dokter. Jadi, jangan sampai kamu mengalami rasa nyeri tersebut selama bertahun-tahun tanpa mendapatkan diagnosis dan pengobatan, ya.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Sumber: charmsgirltalk.com

Tags

Terkini

Terpopuler