PORTAL SULUT – Banyak wanita yang tak tahu teryata mencuci area kewanitaan seperti ini justru memunculkan penyakit kanker serviks.
Untuk itu menurut dr. Ema Surya Pertiwi kebiasaan mencuci area Miss V seperti ini wajib dihindari.
Apa saja penyebab kanker serviks dan apa saja saran dari dr. Ema Surya Pertiwi?
Baca Juga: 9 Dari 10 Orang Dijamin Sembuh! Diabetes Minggat Tanpa Obat Ungkap dr. Ema Surya Pertiwi
Untuk itu, penting kiranya untuk mengikuti penjelasan berikut ini.
Merokok
Rokok mempunyai kandungan yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Tidak hanya kanker hidung, kanker paru-paru, namun juga kanker serviks.
Tidak hanya perokok aktif namun juga perokok pasif punya resiko tinggi munculnya kanker serviks pada wanita.
“Sehingga disarankan hindari asap rokok dalam bentuk apapun, ya,” ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Emasuperr pada Kamis, 11 Agustus 2022.
Berganti partner dalam berhubungan
Berganti-ganti partner dalam bercinta bisa meningkatkan penularan HPV (Human Papilloma Virus) yang menjadi penyebab utama kanker serviks.
“Disarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut atau memproteksi diri dengan menggunakan pengaman,” sarannya.
“Serta melakukan vaksin kanker serviks untuk mencegah munculnya kanker serviks pada tubuh,” tambah dr. Ema.
Berhubungan saat haid
Ketika menstruasi, mulut serviks akan terbuka dengan lebar.
Itu akan meningkatkan risiko infeksi ataupun peradangan pada area mulut serviks.
Sehingga, ketika dilakukan dengan sering maka bisa meningkatkan risiko munculnya kanker serviks.
Pembalut
Kebiasaan menggunakan pembalut atau pantyliner berkepanjangan.
Penggunaan pembalut lebih dari 8 jam perhari serta digunakan lebih dari 7 hari per bulan akan meningkatkan munculnya kanker serviks pada wanita.
“Lebih baik jangan menggunakan pantyliner sepanjang hari, tapi gantilah celana dalam dan rajinlah mencuci celana dalam untuk menjaga kesehatan Miss V kalian,” terang dr. ema Surya Pertiwi.
Flek darah
Mengalami pendarahan-pendarahan yang tidak normal atau tidak sehat yang perlu diwaspadai.
Seperti pendarahan di saat sedang bercinta dan pendarahan di luar siklus menstruasi.
Jika hal ini terus menerus maka perlu diwaspadai.
Keputihan
Sering keputihan berbau tidak sedap dan berkepanjangan.
Misalnya, sudah minum obat dan menjalankan pola hidup sehat akan tetapi keputihan tak kunjung hilang.
Apalagi keputihan tersebut disertai rasa panas, gatal, perih yang tak kunjung hilang.
“Maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear untuk mengidentifikasi apakah ada risiko kanker serviks pada wanita,” ujarnya.
“Disarankan rutin melakukan pap smear sekitar tiga sampai lima tahun sekali,” terangnya.
Kontrasepsi
Wanita yang menggunakan KB hormonal itu faktor risikonya lebih tinggi kena kanker serviks.
Terutama wanita yang menggunakan pil KB hormonal lebih dari lima tahun.
“Kalau kalian misalnya ada risiko gangguan hormonal pada tubuh, disarankan lebih baik pilih KB non hormonal maupun kondom,” ujarnya.
Akan tetapi kalau tidak ada faktor gangguan hormonal maka aman-aman saja menggunakan KB hormonal.
Membersihkan Miss V
Kebiasaan mencuci area Miss V dengan sabun-sabun pembersih kewanitaan yang berbau wangi.
Mencuci area Miss V dengan sabun pembersih kewanitaan tak hanya memaparkan Miss V dengan zat-zat kimia tapi juga bisa membunuh bakteri-bakteri baik di sana.
Sehingga, meningkatkan munculnya bakteri-bakteri jahat.
Meningkatkan risiko keputihan dan meningkatkan risiko munculnya kanker serviks.
“Disarankan kalau memang pakai sabun pembersih, cukup di area luarnya saja jangan sampai masuk ke dalam dan jangan terlalu sering,” saran dr. Ema Surya Pertiwi.
Demikianlah penjelasan dr. Ema Surya Pertiwi mengenai penyebab kanker serviks. Semoga bermanfaat. ***