PORTAL SULUT — Pasangan gemar melakukan oral seks saat berhubungan, bisa meningkatkan resiko penyakin ini, kata dr Silvia Utomo.
dr Silvia Utomo mengungkapkan, foreplay dengan mulut atau oral seks bisa menimbulkan luka apalagi hal ini sering dilakukan.
foreplay dengan mulut atau oral seks sebaiknya dihindari, untuk mencegah penyakit kata dr Silvia Utomo.
dr Silvia Utomo menganjurkan, foreplay menggunakan mulut atau oral seks dihindari demi kesehatan.
Seperti dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari YouTube Dokter 24, Sabtu 3 2022.
dr Silvia Utomo mengatakan, oral seks merupakan metode foreplay yang banyak diminati kebanyakan pasangan.
"Oral seks adalah foreplay favorit terbanyak dari pasangan, tapi ternyata ada resikonya," kata dr Silvia Utomo.
Baca Juga: Kenali Gejala Kolesterol Sedang Tinggi, Tanda Ini Akan Terlihat Di Kulit Tutur dr. Ema Surya Pertiwi
Oral seks, memicu luka pada bagian langit - langit lunak di mulut, ungkap dr Silvia Utomo.
"Goresan dari benda tersebut bisa mengakibatkan memar atau iritasi atau disebut palatal petechiae," kata dr Silvia Utomo.
Meskipun demikian, luka di mulut bisa sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu sekitar satu hingga tujuh hari.
Baca Juga: 6 Makanan Ini Obat Manjur Asam Lambung, Terbukti Efektif Tutur dr. Ema Surya Pertiwi
"Bisa sembuh satu hingga tujuh hari, seperti luka memar pada bagian tubuh lainnya," jelas dr Silvia Utomo.
dr Silvia Utomo mengungkapkan, meski perlu diwaspadai bila melakukan oral seks saat memiliki luka di area mulut.
"Luka di mulut akan meningkatkan resiko infeksi menular seksual atau infeksi yang lainnya," terang Silvia Utomo.
Baca Juga: Inilah Buah Yang Terkenal Sakti, Buah Pembunuh Penyakit Kanker Kata dr. Zaidul Akbar
Lanjut dr Silvia Utomo, oral seks saat mulut terluka meningkatkan resiko berbagai penyakit berbahaya.
"Penyakit yang bisa menular dengan mudah melalui oral seks misalnya HIV, herpes, human papillomavirus, gonorrhea, klamidia, sipilis dan Hepatitis B," ungkap dr Silvia Utomo.
dr Silvia Utomo menganjurkan, oleh karena itu disarankan untuk menggunakan pelindung selama melakukan oral seks.
"Oral dengan kondom akan menurunkan risiko tertular penyakit menular seksual," terang dr Silvia Utomo.***