Ortu Wajib Paham, Ini Penyebab dan Cara Mencegah Hidrosefalus Pada Anak

18 Juni 2022, 15:18 WIB
Hidrosefalus Pada Anak/Sumber: Mom Junction /

PORTAL SULUT - Hidrosefalus adalah kondisi saat terjadinya penumpukan cairan berlebihan di dalam otak. Pada keadaan normal, cairan otak (serebrospinal) ini akan mengalir melalui otak dan sumsum tulang belakang lalu diserap oleh pembuluh darah sehingga jumlah cairan tetap terjaga.

Fungsi cairan serebrospinal dalam jumlah normal sebagai berikut:
• Menjaga otak tetap apung, dalam artian menjaga otak yang relatif berat mengapung di dalam tengkorak.
• Melindungi sekaligus mencegah cedera pada otak.
• Menghilangkan sisa produk metabolisme pada otak.
• Mengalir bolak balik di sepanjang rongga otak dan tulang belakang guna menjaga tekanan di dalam otak.

Baca Juga: Hidrosefalus Pada Anak: Ketahui Gejala dan Cara Penanganannya

Namun, pada hidrosefalus, jumlah cairan otak tersebut berlebihan sehingga menekan sel-sel otak dan gangguan saraf.

Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan gangguan kesehatan lainnya pada penderita, khususnya anak-anak.

Itu sebabnya, penting bagi Sobat Sehatku mengetahui penyebab dan faktor risiko hidrosefalus pada anak sehingga dapat menghindarkan hal-hal yang bisa memicu terjadinya hidrosefalus.

Hidrosefalus dibagi dua yaitu:
• Hidrosefalus Kongenital. Ini adalah kelainan bawaan yang terjadi akibat gangguan janin dalam kandungan, seperti infeksi toksoplasma, kekurangan asam folat, atau penyebab lainnya.
• Hidrosefalus yang didapat (acquired hydrocephalus). Kondisi ini terjadi karena gangguan di dalam otak, seperti misalnya stroke, radang selaput otak, atau tumor otak yang menyebabkan sirkulasi cairan otak tersumbat dan menyebabkan hidrosefalus.

Penyebab Hidrosefalus

Hidrosefalus disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan di dalam otak. Kondisi ini bisa disebabkan beberapa faktor, yaitu:
• Sumbatan. Masalah paling umum adalah penyumbatan parsial aliran cairan serebrospinal, baik dari satu ventrikel ke ventrikel lain, atau dari ventrikel ke ruang lain di sekitar otak.
• Penyerapan yang buruk. Hal ini sebenarnya kurang umum, namun sering dikaitkan dengan peradangan jaringan otak akibat penyakit atau cedera.
• Produksi cairan berlebih. Meskipun jarang terjadi, cairan serebrospinal dibuat lebih cepat dibandingkan yang bisa diserap.

Baca Juga: SEGERA BACA! Ternyata Inilah Efek Terlalu Banyak Minum Air Putih Bagi Kesehatan!

Berikut beberapa penyebab hidrosefalus pada anak yang perlu diketahui orang tua, antara lain:
1. Kekurangan asam folat
Asam folat dibutuhkan untuk perkembangan janin karena dipercaya memiliki peran penting dalam fase pembentukan sistem saraf pusat serta mencegah terjadinya kecacatan pada bayi termasuk hidrosefalus.

2. Kelainan bawaan
Infeksi toksoplasmosis sewaktu janin dalam kandungan dituding sebagai pemicu kelainan bawaan pada anak. Infeksi ini mampu menembus janin, mengakibatkan peradangan otak, serta menginfeksi jaringan saraf otak.

3. Cacat
Hidrosefalus bisa disebabkan karena adanya cacat bawaan dimana tulang belakang bayi tidak dapat menutup sempurna selama dalam kandungan sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi cairan otak yang tidak seimbang.

4. Virus
Hidrosefalus juga bisa disebabkan adanya infeksi tertentu selama masa kehamilan. Infeksi inilah yang memicu peradangan pada otak janin, seperti rubella (campak Jerman) atau sifilis.

5. Genetik
Adakalanya kelainan cacat bawaan seperti turunan gen menjadi penyebab hidrosefalus pada bayi yang selanjutnya. Untuk itu, lakukanlah pemeriksaan teratur guna mendeteksi sejak awal serta mampu mengatasi dengan cepat.

6. Kelainan saraf
Aliran cairan serebrospinal yang terhambat pada sistem saraf bisa memicu hidrosefalus. Kondisi ini seringkali terjadi tanpa sepengetahuan dan tidak disadari ibu selama proses kehamilan. Bila terdeteksi lebih awal kelainan saraf ini hidrosefalus bisa dicegah. Saat ini banyak metode USG untuk mendeteksi perkembangan janin dalam kandungan dengan lebih akurat.

Baca Juga: Manfaat Kapulaga Untuk Kesehatan, Tanaman Herbal Yang Mempunyai Banyak Khasiat

7. Kelahiran prematur
Penyebab hidrosefalus pada bayi yang lainnya adalah kelahiran prematur. Hal ini dapat membuat risiko perdarahan otak yang berujung pada hidrosefalus meningkat.

Faktor-faktor risiko

Selain kelebihan cairan serebrospinal, penyebab hidrosefalus belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa kondisi yang memperbesar peluang terjadinya hidrosefalus pada bayi baru lahir, seperti:
• Sistem saraf pusat tidak berkembang dengan normal sehingga menghalangi aliran cairan serebrospinal.
• Adanya perdarahan di dalam ventrikel otak, yang memicu kemungkinan bayi lahir prematur.
• Ibu mengalami infeksi yang menyerang rahim selama kehamilannya sehingga timbul peradangan di jaringan otak janin.
• Infeksi pada rahim yang menimbulkan peradangan pada jaringan otak janin meliputi infeksi rubella, toksoplasma, gondok, dan cacar air.

Faktor risiko pendukung lainnya

Pada kasus hidrosefalus yang baru terjadi setelah anak tumbuh besar, faktor risikonya termasuk cedera pada kepala yang mengenai otak, atau:
• Tumbuh tumor di otak atau sumsum tulang belakang
• Infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang
• Perdarahan di pembuluh darah otak
• Operasi kepala
• Cedera kepala yang parah

Adakah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hidrosefalus?

Hidrosefalus pada anak sebenarnya bukanlah kondisi yang bisa dicegah. Namun, ada beberapa cara untuk menurunkan risiko penyakit ini, antara lain:
1. Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
Lakukanlah kontrol pemeriksaan ke dokter secara berkala sesuai aturan jadwal, agar bila ada infeksi virus dapat diketahui dan ditangani segera.

2. Imunisasi secara lengkap saat kehamilan
Imunisasi, misalnya pemberian vaksin MMR, bermanfaat untuk mengatasi berbagai infeksi yang mungkin terjadi saat hamil seperti demam campak, rubella, dan sebagainya.

3. Mencegah cedera kepala anak
Peran orangtua dalam mengawasi anak-anak sangatlah diperlukan untuk melindungi kepala anak dari benturan yang dapat terjadi, misalnya memakaikan helm saat anak bersepeda atau memasangkan car seat untuk mencegah benturan saat di mobil.

4. Asupan gizi yang seimbang
Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang sangat bermanfaat untuk memastikan ibu hamil selalu dalam keadaan prima yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan normal janin.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Meski Tumbuh Liar, Tumbuhan ini Memiliki Sejuta Manfaat untuk Kesehatan.

5. Menjaga kebersihan
Hidrosefalus banyak diakibatkan oleh virus. Pastikan untuk menjaga kebersihan lingkungan dari kotoran-kotoran yang menjadi sarang para kuman, virus, dan bakteri.

Selalu konsultasikan ke dokter ya, agar Sobat Sehatku dan buah hati mendapatkan penanganan terbaik terkait kondisi kesehatan.

Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler