Yuk! Pahami Serba Serbi Donor Darah Sebelum Melakukannya

14 Juni 2022, 05:11 WIB
Hari Donor Darah Sedunia 2022 /Freepik.com/macrovector

PORTAL SULUT - Hari Donor Darah Sedunia (World Blood Donor Day) diperingati setiap tanggal 14 Juni.

Peringatan ini digagas oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sudah dimulai sejak tahun 2005.

Hari Donor Darah Sedunia diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia akan pentingnya kesehatan untuk melakukan donor darah.

Baca Juga: Inilah 10 manfaat Bawang Putih Bagi Kesehatan.

Selain itu, juga untuk meningkatkan kesadaran publik akan kebutuhan pendonoran darah bagi masyarakat, mempromosikan nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi dalam kegiatan donor darah, dan merayakan generasi mendatang yang sadar akan pentingnya kesehatan publik.

Sobat Sehatku dapat berpartisipasi aktif dalam mendukung Hari Donor Darah Sedunia, salah satunya dengan menjadi pendonor darah. Menyumbangkan sebagian darah untuk kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan menjadi suatu sumbangan berarti dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Tidak membutuhkan persyaratan sulit untuk menjadi calon pendonor. Agar Sobat Sehatku makin paham tentang donor darah, yuks simak serba serbi donor darah berikut ini, sebagaimana telah disarikan dari berbagai sumber

Apa itu donor darah?

Donor darah adalah proses menyalurkan darah atau unsur-unsur darah dari satu orang ke sistem peredaran darah orang lainnya.

Apa saja syarat untuk bisa menjadi pendonor darah?

Semua orang dapat menjadi pendonor darah jika memenuhi syarat yang berlaku. Hal ini penting untuk diketahui, terutama bagi orang-orang yang baru mau menjadi donor darah untuk pertama kalinya.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi, sebagaimana dilansir dari laman resmi PMI, antara lain:
• Sehat jasmani dan rohani.
• Minimal berusia 17-65 tahun.
• Tidak memiliki penyakit penyerta.
• Tidak sedang datang bulan atau hamil
• Tidak begadang sebelum donor.
• Berat badan minimal 45 kg.
• Hemoglobin 12 g/dl s.d. 17 g/dl (untuk perempuan) dan 13 g/dl s.d. 17 g/dl (untuk laki-laki)
• Tekanan darah :
o sistole 100 - 170
o diastole 70 - 100
• Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal lima kali dalam dua tahun).

Siapa saja yang tidak boleh menjadi pendonor darah?

Terdapat kondisi tubuh dan kesehatan yang membuat seseorang tidak bisa melakukan donor darah, diantaranya:
1. Memiliki riwayat penyakit jantung dan paru paru
2. Menderita kanker
3. Menderita tekanan darah tinggi
4. Menderita kencing manis
5. Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya.
6. Menderita epilepsi dan sering kejang
7. Menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C.
8. Mengidap sifilis
9. Ketergantungan Narkoba.
10. Kecanduan minuman beralkohol
11. ODHA / mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS
12. Alasan kesehatan:
• Sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis, sesudah transfusi, sesudah melakukan tato, atau sesudah melakukan operasi kecil

Baca Juga: Jaga Kesehatan Lambung Dengan Ramuan Ini, Bisa Juga Mengobati Usus Bocor kata dr Zaidul Akbar

• Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
• Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
• Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksin polio, influenza, kolera, tetanus, difteria, atau profilaksis
• Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksin virus hidup parotitis epidemika, measles, dan tetanus toxin
• Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies terapeutik
• Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang
• Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transplantasi kulit
• Hamil hingga 6 bulan sesudah persalinan dan sedang menyusui
• Menderita penyakit kulit pada vena yang akan ditusuk jarum

Apakah donor darah memiliki efek samping?

Pada umumnya, donor darah sangat aman dan tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, pada beberapa kasus, ada orang yang merasakan efek samping donor darah seperti terdapat memar di bekas suntikan untuk pengambilan darah, pusing dan pingsan, serta nyeri pada lengan bekas suntikan.

Ga perlu panik, kondisi tersebut biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit saja. Sobat Sehatku bisa berbaring dengan kaki yang diposisikan sedikit lebih tinggi sampai merasa lebih baik.

Bila Anda mengalami perdarahan di lokasi bekas suntikan, menekan dan mengangkat lengan selama beberapa menit biasanya dapat menghentikannya.
Efek samping donor darah yang memerlukan perawatan medis sangat jarang terjadi.
Namun, sebaiknya segera menemui dokter bila mengalami kondisi berikut:
• Rasa mual dan pusing tidak kunjung hilang, bahkan setelah minum, makan dan beristirahat.
• Lokasi bekas suntikan mengalami memar dan terus berdarah.
• mengalami nyeri di lengan bekas suntik, mati rasa, atau kesemutan.

Baca Juga: Kenali!!! 7 Bahaya Sering Duduk Terlalu Lama Bagi Kesehatan

Pada bagian akhir, berikut beberapa tips sebelum dan sesudah kegiatan donor darah
1. Tidur minimal 4 jam sebelum donor.
2. Makan makanan bergizi tinggi sebelum mendonorkan darah dan mengurangi makanan berlemak 3 - 4 jam sebelum menyumbangkan darah.
3. Jangan menyumbangkan darah dengan perut kosong.
4. Kenakan pakaian yang nyaman
5. Minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah (paling sedikit 3 gelas)
6. Banyak minum sampai 72 jam ke depan untuk mengembalikan stamina
7. Setelah donor beristirahat paling sedikit 10 menit sambil menikmati makanan donor, sebelum kembali beraktifitas.
8. Kembali bekerja setelah donor darah tidak berbahaya untuk kesehatan.
9. Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam.

Nah itulah serba serbi donor darah yang perlu Sobat Sehatku ketahui. Dengan pemahaman yang baik, tidak perlu takut dan ragu untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. Ingatlah selalu bahwa sumbangan darah Anda bisa menyelamatkan nyawa mereka yang membutuhkan.

So, tunggu apa lagi, ayo segera ikut donor darah!

Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler