PORTAL SULUT - Pengguna MESSENGER diperingatkan untuk tidak membuka pesan yang bertuliskan "Lihat apa yang saya temukan" karena dapat memberi peretas akses penuh ke akun Facebook mereka.
Jika aplikasi Messenger Anda melakukan ping dengan pesan yang berbunyi "Lihat apa yang saya temukan", jangan tergoda untuk mengklik tautannya.
Pakar keamanan memperingatkan bahwa penipuan jahat ini, yang pertama kali terlihat tahun lalu, telah kembali dan memungkinkan peretas mengakses data yang sangat pribadi dikutip dari express.co.uk.
Ancaman baru ini tampaknya melonjak di seluruh dunia dan jelas merupakan salah satu yang harus diwaspadai.
Informasi penting ini kemudian dapat digunakan untuk mengetahui data pribadi dan bahkan menginstal malware ke perangkat.
Lebih buruk lagi, setelah scammer memiliki akses ke akun Facebook, mereka juga dapat menyerang buku alamat dan mengirim teks berbahaya ke lebih banyak pengguna.
Ini bukan pertama kalinya penipuan Messenger muncul secara online dengan pengguna yang juga baru-baru ini ditargetkan oleh pesan yang mengatakan "apakah ini Anda dalam video ini?"
Peretas menggunakan frasa yang sangat menggoda ini karena mereka tahu banyak yang ingin mengeklik tautan untuk melihat dengan tepat apa yang disertakan dalam tautan tersemat yang terselip di dalam pesan.
Taktik lain yang digunakan oleh penipu adalah menempatkan emoji lucu di teks yang membantu membuat segalanya tampak lebih ramah.
Jika Anda menerima salah satu dari pesan ini, sarannya jelas, jangan klik tautannya karena dapat membuat seluruh akun Facebook Anda terbuka untuk diserang.
Jika Anda merasa telah ditipu, ada baiknya Anda langsung membuka Facebook dan mengubah kata sandi Anda di menu pengaturan. Ini akan menghentikan peretas mengakses akun Anda.
Bagaimana cara mengubah atau mengatur ulang kata sandi Facebook saya?
• Di kiri atas Facebook, ketuk gambar profil Anda.
Gulir ke bawah dan ketuk Setelan, lalu ketuk Kata Sandi dan Keamanan.
• Ketik kata sandi Anda saat ini dan baru dan ketik ulang kata sandi baru, lalu ketuk Simpan Perubahan.
Berbicara tentang penipuan baru ini River Hart, Pakar Privasi Digital di ProPrivacy, mengatakan: "Kampanye baru ini mungkin sulit untuk diidentifikasi, dan korbannya biasanya adalah pengguna Messenger yang akunnya pernah dibobol sebelumnya di masa lalu, berpotensi menggandakan dampak bencana dari menyerang.
Baca Juga: ISTRI SOLEHA, Pembawa Rezeki Dalam Rumah Tangga, Patut Dicontoh!
Penipuan ini mirip dengan serangan phishing SMS yang dikenal sebagai penipuan smishing dan kampanye ini sedang meningkat.
Jumlah serangan smishing yang dilaporkan meningkat mengejutkan 700% di paruh pertama tahun 2021. Pengguna juga harus waspada jika mereka menerima pesan yang tidak diminta dari kenalan jauh.***