Dua Lipa Jawab Rumor Tentang Penampilannya di Pembukaan Piala Dunia

- 14 November 2022, 19:32 WIB
Penyanyi Dua Lipa menjawab rumor tentang kemungkinan dirinya tampil di pembukaan Piala Dunia di Qatar.
Penyanyi Dua Lipa menjawab rumor tentang kemungkinan dirinya tampil di pembukaan Piala Dunia di Qatar. /YouTube/Dua Lipa/

PORTAL SULUT - Penyanyi Dua Lipa menjawab rumor tentang kemungkinan tampil di pembukaan Piala Dunia di Qatar.

Melalui postingan di akun Instagram-nya, Dua Lipa memastikan tidak akan pada upacara pembukaan Piala Dunia.

Dua Lipa bahkan menyatakan bahwa hanya akan melakukan perjalanan ke Qatar setelah negara itu memperbaiki catatan hak asasi manusianya.

 Baca Juga: Ronaldo Merasa Dikhianati dan Dijadian Kambing Hitam di Manchester United

Usai disebut-sebut akan tampil di acara pembukaan pekan depan, penyanyi pop berusia 27 tahun itu merilis pesan di Instagram Story.

"Saat ini ada banyak spekulasi bahwa saya akan tampil di upacara pembukaan piala dunia di Qatar," tulisnya.

"Saya tidak akan tampil dan saya juga tidak pernah terlibat dalam negosiasi apa pun untuk tampil."

"Saya akan menyemangati Inggris dari jauh dan saya berharap bisa mengunjungi Qatar ketika Qatar telah memenuhi semua janji hak asasi manusia yang dibuatnya ketika memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia."

Sebelumnya, federasi sepakbola dunia, FIFA, mendesak negara-negara untuk berkonsentrasi pada sepak bola selama Piala Dunia.

Pesan FIFA itu muncul di tengah kekhawatiran atas sikap terhadap pendukung LGBTQ dan bagaimana pekerja migran diperlakukan Qatar.

Kontroversi Piala Dunia Qatar

Para pekerja migran yang membangun stadion Piala Dunia Qatar diduga mengalami diskriminasi dan jam kerja yang panjang.

 Baca Juga: Viral #MenolakAndinKw di Twitter, Ada Apa dengan Amanda Manopo? Ini Kata Penulis Ikatan Cinta

Selain itu kondisi kerja yang tidak menguntungkan, pencurian upah, dan pelanggaran lainnya karena majikan mereka menghindari tanggung jawab.

Hal tersebut menurut laporan setebal 75 halaman yang diterbitkan minggu ini oleh kelompok pegiat hak asasi yang berbasis di London, Equiderm.

Menyusul pengawasan internasional yang intens, Qatar telah menerapkan sejumlah reformasi perburuhan yang telah dipuji oleh Equidem dan organisasi hak lainnya.

Meskipun demikian, pegiat hak asasi mengeklaim bahwa pelanggaran masih meluas.

Namun, Qatar selalu membantah klaim bahwa keselamatan dan kesehatan 30.000 pekerja konstruksi yang membangun infrastruktur Piala Dunia dalam bahaya.

Ambet E. Yuson, Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Bangunan dan Kayu Internasional, pun melakukan pembelaan.

Dia mengakui pekerja lain di Qatar mungkin tidak memiliki tingkat perlindungan yang sama, namun pekerja migran yang dipekerjakan pada proyek pembangunan Piala Dunia terlindungi.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Marca


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah