Network
PORTAL SULUT - Sejak BTS setuju untuk mengadakan konser di Busan untuk mendorong tawaran kota itu untuk menjadi tuan rumah World Expo 2030, satu demi satu hambatan muncul di jalan.
Dari desas-desus tentang kota yang menekan HYBE untuk menanggung biaya konser hingga skandal mengenai tempat awal, kompetensi kota Busan telah mendapat sorotan berkali-kali dalam dua bulan terakhir.
Sebuah laporan baru oleh media Korea telah mengungkapkan bahwa Stadion Utama Busan Asiad saat ini tidak dalam keadaan untuk mengadakan acara terkemuka seperti konser BTS yang akan datang.
Struktur berbentuk setengah kubah pada awalnya memiliki 96 panel atap, 29 di antaranya saat ini rusak. Stadion ini dibangun untuk Piala Dunia 2002 dan menelan biaya sekitar 220 miliar KRW (sekitar $158 juta USD).
Pada tahun 2003, 8 panel atapnya rusak, disusul 6 lagi pada tahun berikutnya. Pada tahun 2020, 9 panel robek seluruhnya selama Topan Mayasak.
Untuk memperbaiki kerusakan saat ini, biayanya sekitar 330 juta KRW (sekitar $236.000 USD) per panel.
Baca Juga: Meski Tanpa Make Up, 5 Zodiak Wanita Tampil Dengan Pesona Memikat
Meskipun anggaran total 3,50 miliar KRW (sekitar $2,51 juta USD) telah disetujui, pekerjaan perbaikan belum selesai, karena panel ini harus diproduksi di Jerman.
Dilaporkan bahwa pekerjaan perbaikan tidak akan selesai sampai Juni tahun depan.
Masalah ini kembali memunculkan pertanyaan apakah Busan benar-benar dapat menunjukkan dirinya cukup mampu menjadi tuan rumah World Expo pada tahun 2030.
Dengan langkah kaki yang diharapkan dari 100.000 orang untuk konser langsung, dengan beberapa LIVE Plays dan streaming online.
Dalam antrian sebagai Nah, dunia akan menyaksikan Stadion Busan Asiad yang atapnya berlubang.
Rupanya, saran untuk menutupi celah dengan poster besar anggota BTS atau spanduk terkait Expo telah ditolak karena waktu yang dibutuhkan untuk memproduksinya dan risiko keamanan yang terlibat.
Baca Juga: Bahan Herbal Ini Baik untuk Penderita Diabetes, Bisa Mengontrol Gula Darah
Selain infrastruktur stadion, masalah lain juga muncul belakangan ini.
Menurut laporan yang berbeda, kota Busan tampaknya mengirim email permintaan sponsor ke beberapa perusahaan top Korea Selatan.
Melampirkan kontak HYBE, menunjukkan bahwa HYBE mengirim permintaan tersebut.
Tetapi setelah menghubungi HYBE, perusahaan menjawab dengan mengatakan bahwa mereka bahkan tidak mengetahui email semacam itu.
Dengan kebingungan terus-menerus, salah urus, dan kurangnya pertimbangan infrastruktur yang terjadi di sekitar konser BTS mendatang.
Di satu sisi, penggemar khawatir tentang keselamatan para artis dan di sisi lain, publik dengan cepat kehilangan kepercayaan pada kompetensi Busan.***
Sumber: laman Koreaboo.com
