Network
PORTAL SULUT - Instagram tampaknya berfikir ulang untuk mengubah feed setelah dikiritik habis-habisan penggunanya, termasuk oleh Kylie Jenner dan Kim Kardashian.
Kyle Jenner dan Kim Kardashian merupakan dua di antara selebriti yang menolak perubahan feed Instagram. Mereka menganggap feed baru menjiplak TikTok.
Tak aneh, jika para penentang perubahan feed instagram tersebut menyerukan dan menuntuk pihak Instagram untuk "berhenti berusaha menjadi TikTok".
Para bos Instagram pun sepertinya memerhatikan protes para pengguna aplikasi itu. Mereka pun mengembalikan beberapa pembaruan yang telah disiapkan.
Ya, Instagram akan secara dramatis menghapus tata letak layar penuh yang telah disiapkannya. Layar penuh ini mirip seperti TikTok.
Instagram juga akan mengurangi jumlah posting yang direkomendasikan.
Pengguna aplikasi di seluruh dunia marah dengan rencana Instagram dan menuduh aplikasi meniplak TikTok.
"Jadikan Instagram Instagram lagi," tulis meme yang viral itu.
"Berhentilah mencoba menjadi TikTok, aku hanya ingin melihat foto-foto lucu teman-temanku."
Mengutip The Sun, Selasa lalu, Bos Instagram Adam Mosseri (39), mengatakan, konten video di Instagram kian banyak dari waktu ke waktu.
Sementara, Mark Zuckerberg (37), pemilik Meta perusahaan induk Instagram, pun tak luput dari kemarahan para penggun aplikasi itu.
Baca Juga: Elon Musk Dilaporkan Menyesal Selingkuhi Istri Pendiri Google
Hal tersebut setelah ia mengatakan, Instagram akan menampilkan lebih banyak pos dari akun yang tidak pengguna ikuti di masa mendatang.
Namun tampaknya, para bos itu sekarang telah menyerah pada tekanan.
“Saya senang kami mengambil risiko – jika kami tidak sesekali gagal, kami tidak berpikir cukup besar atau cukup berani,” kata Mosseri kepada Platformer.
"Tapi kita pasti perlu mengambil langkah mundur dan berkumpul kembali," ucap dia menanggapi kemarahan pengguna Instagram.
"[Ketika] kami telah belajar banyak, lalu kami kembali dengan semacam ide atau iterasi baru. Jadi kita akan bekerja melalui itu," sambung dia.
"Untuk desain feed baru, orang-orang frustrasi dan data penggunaan tidak bagus," kata Moseri.
"Jadi, saya pikir kita perlu mengambil langkah mundur yang besar, berkumpul kembali, dan mencari tahu bagaimana kita ingin bergerak maju," dia menambahkan.***
