NU'EST akan merilis album terakhir sebelum bubar

- 5 Maret 2022, 15:53 WIB
NU'EST
NU'EST /Instagram
 
PORTAL SULUT - NU'EST akan merilis album best-of pada 15 Maret, satu hari setelah pembubaran nya, kata agensi Pledis Entertainment, Rabu.
 
Tanggal rilis jatuh pada ulang tahun kesepuluh debutnya, album, berjudul Needle & Bubble akan mencatat karir musik band selama satu dekade. 
 
Dikutip laman koreaherald.com, album ini akan menjadi hadiah perpisahan untuk para penggemar band, dan akan penuh dengan pesan yang ingin disampaikan oleh rekan satu band kepada mereka, kata perusahaan itu.
 
 
Pada hari Senin, agensi mengumumkan bahwa kelima anggota akan berpisah karena kontrak mereka dengan agensi berakhir pada 14 Maret. 
 
JR, Aron dan Ren akan meninggalkan agensi, sementara Baekho dan Minhyun akan memperbarui kontrak mereka.
 
NU'EST memulai debutnya pada tahun 2012 dengan single Face, dan mendapatkan popularitas ketika semua anggota kecuali Aron berpartisipasi dalam musim kedua dari program audisi Produce 101.
 
Minhyun adalah salah satu dari 13 peserta yang membentuk grup proyek Wanna One.
 
Boy band beranggotakan tujuh orang Tempest mengadakan showcase online pada hari Rabu untuk meresmikan debutnya.
 
Ketujuh anggota membawakan EP pertama mereka It's ME, It's WE. Ini terdiri dari lima lagu, termasuk lagu fokus "Bad News."
 
“Kami telah banyak mengasah keterampilan kami, karena kami telah menghabiskan waktu lama untuk mempersiapkannya,” kata pemimpin Lew. 
 
Dia berpartisipasi dalam program audisi bertahan hidup bersama dengan Hyeongseob.
 
 
“Banyak dari kami berasal dari acara audisi dan pengalaman itu, saya percaya, adalah aset hebat yang akan membuat kami menunjukkan sisi profesional kami,” kata Hyeongseob.
 
Lagu utama Bad News sebenarnya adalah pernyataan bahwa mereka siap untuk mengambil alih kancah K-pop seperti badai dahsyat, seperti nama band tersebut. 
 
Mereka bertujuh sudah tidak sabar menunggu saat untuk membawakan lagu itu, dan dengan senang hati akan menikmati perasaan gugup mereka, kata Lew sambil tersenyum.
 
"Kami ingin Tempest menjadi genre tersendiri, tim satu-satunya yang bisa dijelaskan hanya dengan namanya,” tambahnya.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah